Tampilkan postingan dengan label Motivasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Motivasi. Tampilkan semua postingan

Senin, 16 Agustus 2021

Belajar dari Cerita Katak

  

 

 

Pada suatu hari ada segerombol katak-katak kecil,...


… yang menggelar lomba lari



Tujuannya adalah mencapai puncak sebuah menara yang sangat tinggi.



Penonton berkumpul bersama  mengelilingi menara untuk menyaksikan  perlombaan dan memberi semangat kepada para peserta...




 

Perlombaan dimulai...


       


Secara jujur:


Tak satupun penonton benar2 percaya bahwa katak2 kecil akan bisa mencapai puncak menara.

Terdengar suara:

"Oh, jalannya terlalu sulitttt!!

Mereka  TIDAK AKAN PERNAH sampai ke puncak."

atau:

"Tidak ada kesempatan untuk berhasil...Menaranya terlalu tinggi...!!


Katak2 kecil mulai berjatuhan. Satu persatu...

... Kecuali mereka  yang tetap semangat menaiki menara perlahan- lahan semakin tinggi...dan semakin tinggi..


                         


                                          Penonton terus bersorak

"Terlalu sulit!!! Tak seorangpun akan berhasil!"




Lebih banyak lagi katak kecil lelah dan menyerah...

...Tapi ada  SATU yang melanjutkan hingga semakin tinggi dan tinggi...

Dia tak akan menyerah!

 

 

Akhirnya yang lain telah menyerah untuk menaiki menara. Kecuali  satu katak kecil yang telah berusaha keras  menjadi  satu-satunya yang berhasil mencapai puncak!

SEMUA katak kecil yang lain ingin tahu bagaimana katak ini bisa melakukannya?






Seorang peserta bertanya bagaimana cara katak yang berhasil menemukan kekuatan untuk mencapai tujuan?




Ternyata...

Katak yang menjadi pemenang itu TULI!!!!




 

Kata bijak dari cerita ini adalah:


Jangan pernah mendengar orang lain yang mempunyai kecenderungan negatif ataupun pesimis...

 

…karena mereka mengambil sebagian besar mimpimu dan menjauhkannya darimu.

 

 

Selalu pikirkan kata2 bertuah yang ada.

Karena segala sesuatu yang kau dengar dan kau baca bisa mempengaruhi perilakumu!

 

Karena itu: 

 

Tetaplah selalu....





 


POSITIVE!


 

Dan yang terpenting:

 

Berlakulah TULI jika orang berkata kepadamu bahwa KAMU tidak bisa menggapai cita-citamu!

Selalu berpikirlah:

I can do this!

 

Teman yang baik adalah teman yang bisa saling lmemberi motivasi satu sama lain.

Kamis, 01 Juli 2021

Kiat Menjadi Pemenang dalam Permainan

Ditulis Oleh : Agus Nurihsan 

Setiap kita pasti senang dengan permainan. Entah apa itu permainan yang menjadi kesenangan kita, yang pasti selama hidup ini kita pernah mengikuti suatu permainan. Mungkin  itu sepak bola, catur, bulu tangki, tebak tebakan, ajang pencarian bakat atau apa saja yang termasuk suatu permainan. 


                                                            Ilustrasi permainan


Saat kita berada dalam permainan tersebut, kita sedemikian asyik mengikutinya bahkan mungkin diselingi dengan candaan, senda gurau dan diiming-imingi  dengan beragam pemberian hadiah yang disediakan bagi pemenangnya. Saking asyiknya dengan permainan yang diikuti, pemain lupa segalanya dan larut dalam permainan tersebut.

Disadari atau tidak kita harus mengakui bahwa kita semua manusia sedang berada dalam suatu permainan. Permainan yang sesungguhnya. Yaitu kehidupan yang sedang kita jalani sekarang ini. “Permainan Kehidupan” ini adalah permainan yang sesungguhnya yang Allah Swt. ciptakan buat kita. Jika permainan yang disampaikan diawal tulisan di atas adalah permainan-permainan kecil yang diciptakan manusia, maka sesungguhnya permainan yang aslinya adalah permainan kehidupan ini yang sedang kita jalani selama ini. Permainan kehidupan ini  tentu ada batas waktunya,  ada yang sampai 40 th, 50 thn , 60 thn, bias kurang dan juga bias lebih sampai Allah memanggil kita. 


| Baca Juga :    “Aku dan Cita-Citaku”, Catatan dari Boot Camp SMART-NICE 2021


Idealnya dalam suatu permainan tidak akan menarik jika tidak ada tantangan-tantangan yang harus pemain atasi dengan baik.   Jika dalam permainan sepakbola tantangannya, mungkin kita harus pintar mengocek bola sehingga kita bisa melewati  hadangan lawan, tidak boleh menarik baju lawan saat lawan menggiring bola, tidak boleh sleding tekel, tidak boleh hands ball, dan tantangan sepak bola lainnya. Tantangan untuk permainan yang sedang bersama-sama hadapi dan jalani kini tantangannya dahsyat  sekali. Ada perhiasan, berbangga-bangga diantara manusia, berlomba-lomba mengumpulkan kekayaan (harta benda, ladang, ternak, kendaraan), tahta, buat laki-laki ada tantangan wanita, buat wanita tantangannya ada laki-lali dan anak keturunan. Seperti yang difirmankan Allah swt. dalam surat alhadid ayat 20.

 

اِعۡلَمُوۡۤا اَنَّمَا الۡحَيٰوةُ الدُّنۡيَا لَعِبٌ وَّلَهۡوٌ وَّزِيۡنَةٌ وَّتَفَاخُرٌۢ بَيۡنَكُمۡ وَتَكَاثُرٌ فِى الۡاَمۡوَالِ وَالۡاَوۡلَادِؕ

Artinya:

Ketahuilah bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurauan , perhiasan dan saling berbangga-bangga di antara kamu serta berlomba-lomba dalam kekayaan dan anak keturunan.(Alhadid;20)


 |  Baca Juga:  Pemimpin Masa Depan Ada Disini.


Dalam permainan kehidupan yang diciptakan Allah ini, Allah memberikan penggambarannya di dalam Alquran.

1.   Bahwa, permainan kehidupan yang sedang dijalankan,  jika manusia mendapat kesenangan, Allah tegaskan bahwa kesenangan itu palsu. Allah membuat perumpamaan bahwa dunia yang diusahakan oleh manusia adalah ibarat para petani yang menanam tanaman-tanaman yang kemudian Allah guyur dengan hujan sehingga tumbuh dengan mengagumkan kemudian lama kelamaan tanaman itu menjadi kering, menguning dan menjadi hancur. Gambaran permainan ini dijelaskan Allah pada penggalan ayat berikutnya dari surat alhadid ayat 20 yaitu:

 

كَمَثَلِ غَيۡثٍ اَعۡجَبَ الۡكُفَّارَ نَبَاتُهٗ ثُمَّ يَهِيۡجُ فَتَرٰٮهُ مُصۡفَرًّا ثُمَّ يَكُوۡنُ حُطٰمًاؕ

Artinya:

Seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur


2.   Buat yang kalah yaitu pemain yang bermain-main dalam permainan kehidupan ini 

      akan mendapatkan azab, hal ini terdapat dalam penggalan yang selanjutnya dari surat

      alhadid ayat 20.

 

وَفِى الۡاٰخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيۡدٌ ۙ وَّمَغۡفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضۡوَانٌؕ وَمَا الۡحَيٰوةُ الدُّنۡيَاۤ اِلَّا مَتَاعُ الۡغُرُوۡرِ 

Artinya;

Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu. (Al Hadid : 20)

 

3.     Buat pemenang yaitu  pemain yang mengikuti aturan permainan, untuk orang  yang bertakwa dalam permainan ini ada hadiah dari allah yaitu berupa ampunan, keridoan Allah(surat alhadid ayat 20) dan kehidupan yang lebih baik di kehidupan akhirat nanti (surat Al-anam;32).

 

وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ ۖ وَلَلدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ ۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

Artinya :

Kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurauan belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya ?”.

 

Jadi dari surat Alhadid ayat 20 jelas bahwa kita kini sedang berada dalam ajang permainan yang diciptakan Allah Swt. Untuk menguji keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Swt, janganlah kita malah bermain-main  dalam permainan kehidupan ini yakni berbangga-bangga diantara manusia, berlomba-lomba mengumpulkan kekayaan, tanpa memperdulikan aturan-aturan yang Allah gariskan lewat utusannya dan kitab-kitabnya. 

|  Baca Juga: Cara Menemukan Cara yang  Benar

 

Supaya Menjadi Pemenang

Pertanyaannya, kita sebagai pemain dalam permainan kehidupan ini, apa yang harus dilakukan agar sukses menjadi pemenang ?.. Apa betul dalam permainan kehidupan ini kita tidak boleh bersenang-senang? ..

Bagi seorang pemain ketika sudah berada di lapangan permainan mau gak mau pemain harus bermain dengan sesungguhnya, bermain dengan serius dan berjuang untuk menjadi pemenang. Mengikuti permainan dengan jihad sampai darah penghabisan bukan untuk main-main karena dengan main-main dia akan rugi, sudah mengeluarkan keringat, usaha capek-capek tapi untuk hanya bermain-main. Inilah yang digambarkan dalam surat Alhadid ayat 20 tadi, bahwa; tanaman yang ditanam oleh petani itu kering dan menguning dan menjadi hancur, harta kekayaan menjadi tidak berarti dan tidak bermanfaat apa yang diusahakannya. Bukannya syurga yang didapatkan namun azab yang pedih.

Seorang pemain yang tangguh adalah yang akan serius dalam permainan itu dan berusaha memenangkan permainan tersebut. Keseriusan dalam permainan ini akan tampil di dunia seperti atlet profesional, yang gigih sehingga dia menjadi pemenang. Sebuah pesan sangat bermanfaat ditunjukkan seorang atlet, Khabib Nurmagomedov, yang bergelar “The Eagle”. Beliau atlet yang sangat sholeh dan menjadi juara dunia UFC (Ultimate Fight Championship)  kelas ringan tak pernah terkalahkan sepanjang karirnya. Selama mengikuti permainan professional di ring pentagon 29 kali dan kesemuanya dia menangkan. Luar biasa!, sampai akhirnya dia menyatakan pensiun 20 oktober 2020 dari dalam ajang seni bela diri campuran  MMA (Martial Mix Art) ini. Apa yang dikatakan Khabib? … Ketika dia pensiun dari menjadi atletnya dia memberikan testimoni.  “Ketika menjadi pemain, setiap hari hanya ada berlatih, istirahat, lalu berlatih lagi, lalu istirahat kembali. Ini seperti hidup dalam mode yang sama, dengan kecepatan yang sama, tidak melambat sama sekali. Sekali Anda melambat, Anda bukan lagi seorang juara. Jadi, saya baru saja melepaskan diri dari penjara ini (dengan pensiun sebagai atlet MMA).”

Fakta, seperti yang ditunjukan pemain ini (Khabib Nurmagomedov) menunjukkan fakta ril di lapangan sebagai pemain. Untuk menjadi seorang pemenang harus berjuang gigih, berlatih dan berlatih tidak mengerjakan hal-hal yang melambat yang menyebabkan dia bukan menjadi pemenang dan dia katakan kita harus seperti berada dipenjara.

 

Ini sesuai dengan hadits Rosulullah Muhammad Saw.

 

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ وَجَنَّةُ الْكَافِرِ »

 

Artinya:

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dunia adalah penjara bagi orang beriman dan surga bagi orang kafir.” (HR. Muslim no. 2392)

Imam Nawawi rahimahullah dalam Syarh Shahih Muslim menerangkan bahwa, “Orang mukmin terpenjara di dunia ini karena mesti menahan diri dari berbagai syahwat yang diharamkan dan dimakruhkan. Orang mukmin juga diperintahkan untuk melakukan ketaatan. Ketika ia mati, barulah ia rehat dari hal itu. Kemudian ia akan memperoleh apa yang telah Allah janjikan dengan kenikmatan akhirat yang kekal, mendapati peristirahatan yang jauh dari sifat kurang. Adapun orang kafir, dunia yang ia peroleh sedikit atau pun banyak, ketika ia meninggal dunia, ia akan mendapatkan azab (siksa) yang kekal abadi.”

Jadi Jika ingin jadi pemenang dalam permainan kehidupan di dunia ini bersabarlah dari maksiat dengan menahan diri. Karena dunia ini adalah penjara bagi kita di dunia. Di akhirat kita akan peroleh balasannya. Kita tidak dilarang untuk bersenang-senang dan menikmati kehidupan di dunia ini yang dilarang adalah bersenang-senang dalam kemaksiatan atau kesenangan yang diperoleh dengan cara maksiat.

Maka sepantasnya sebagai orang beriman kita bersabar atas hukum Allah dan ridha dengan yang  ditakdirkan oleh Allah. Semoga kita diberi hidayah, taufik, kemudahan dalam menjalani permainan kehidupan di dunia ini. Amiin ya robbal Aalamiin..  Wallahualam bisawab.

 

Note: Sekiranya bermanfaat silakan dapat membagikan kepada yang lain. Terima kasih.

Jumat, 25 Juni 2021

"Dimasa pandemik, kok masiih aja terus berkarya!"

0leh: Ustad Unang, Guru Tahfidz SMART

Pandemi Covid yang melanda dunia sudah hampir berjalan 1,5 tahun, manusia sudah diarahkan dan mulai dibiasakan dengan kehidupan normal (new normal) dengan kebiasaan yang tentunya berbeda dengan sebelumnya. Ada kebiasaan-kebiasaan baru yang harus dijalani yaitu dengan menerapkan protokol kesehatan (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi bepergian).


Pandemi memaksa manusia untuk bertransformasi cepat, harus segera bisa adaptasi karena sesuai dengan hukum alam siapa yang tidak bisa adaptasi dengan alam maka akan musnah atau terlindas. Masa pandemi ini banyak yang sudah tumbang baik populasi manusianya maupun sumber penghasilannya, sudah banyak perusahaan yang tumbang, ribuan karyawan banyak di PHK.


|  Baca Juga:  Pemimpin Masa Depan Ada Disini.


Kini transformasi itu hampir melibas semua bidang, bidang ekonomi, industri, tanpa terkecuali bidang pendidikan. Semua orang ditutut untuk berfikir kreatif dan inovatif. Dibidang ekonomi semua beralih ke digital. Pasar berpindah di tangan tidak lagi di toko-toko, memilih kebutuhan (makanan, pakaian, aksesoris dan lainya) cukup dirumah dengan hanya membuka aplikasi, transaksipun terjadi secara online, menunggu beberapa saat maka pesanan  hadir di depan rumah. Dibidang pendidikan pun hampir sama, semua data berbasis digital bahkan hari ini pemerintah menggalakan program literasi digital.

Kegiatan belajar mengajar kini dilakukan secara online (daring) dari jenjang SD sampai perguruan tinggi, masyarakat kota maupun pedesaan semua dipaksa untuk melakukan percepatan ini. Walaupun dalam perjalanannya masih banyak kendala-kendala seperti terjadi di pelosok yang jaringannya kurang baik menyebabkan transfer ilmu kurang maksimal. Dalam kegiatan pembelajaran online baik siswa maupun pengajar harus bisa menguasai media yang digunakan. Para pengajar selain mampu mengoperasikan media pembelajaran, maka ada hal yang harus dipenuhi lagi supaya pembelajaran daring ini menarik dan ilmu tersampaiakan secara baik ke peserta didik baik dengan menyuguhkan power poin yang menarik, video pembelajaran yang kreatif. 


| Baca Juga :    “Aku dan Cita-Citaku”, Catatan dari Boot Camp SMART-NICE 2021


Dari pandemi ini kita banyak belajar, bagaimana kita mengoptimalisasikan waktu sehingga menghasilkan karya-karya yang bermanfaat, waktu tidak berlalu dengan sia-sia. sebagimana sabda Rasulullah SAW

نِعْمَتَانِ مَغْبُوْنٌ فِيْهِمَا كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالفَرَاغُ

"Dua nikmat yang banyak manusia tertipu di dalam keduanya, yaitu nikmat sehat dan waktu luang." (HR. Bukhari, Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Waktu yang kita miliki sangat terbatas, maka tidak ada waktu untuk berleha-leha. Rasulullah SAW bersabda

اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَحَيَاتِكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

"Jagalah lima perkara sebelum (datang) lima perkara (lainnya). Mudamu sebelum masa tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum miskinmu, waktu luangmu sebelum sibukmu dan hidupmu sebelum matimu." (HR Nasai dan Baihaqi).

Ibnu Umar menambahkan dalam hadits di atas, “Jika engkau di waktu sore, maka janganlah engkau menunggu pagi dan jika engkau di waktu pagi, maka janganlah menunggu sore dan pergunakanlah waktu sehatmu sebelum kamu sakit dan waktu hidupmu sebelum kamu mati”.

Jasmani boleh terkekang akan tetapi ide-ide kreatif tidak boleh terbatasi. Banyak contoh-contoh ulama yang berkarya dengan keterbatasannya. Seperti Buya Hamka dibalik dinginnya tekanan rezim dan dinginya jeruji besi tetap menghasilkan karya yang luar biasa mampu menuliskan tafsir al-Quran 30 juz yag diberi nama tafsir al-Azhar. Begitupula Ibnu Taimiyah dibalik jeruji besi yang gelap hanya setitik cahaya dari jendela yang menerangi, ditemani secarik kertas, tinta dan pena mampu menghasilkan karya puluhan kitab, orang-orang berdatangan meminta fatwa sehingga terkumpulah berjilid-jilid majmu fatawa. Hasan al-Banna yang dipenjara oleh rezim mampu menggerakan organisasi dakwahnya sehingga tersebar ke seluruh dunia saat ini. Imam Ahmad bin Hanbal dibawah tekanan dan siksaan penguasa saat itu, tetap menghasilkan karya-karya yang monumental sehingga menjadi Imam empat madzhab yang banyak diikuti.


|  Baca Juga :  Cara Menemukan Cara Yang Benar


Pandemi bukanlah menjadi alasan untuk berhenti berkarya, akan tetapi justru menjadi titik awal untuk memulai karya. Dengan transformasi dan inovasi-inovasi melahirkan karya yang bermanfaat untuk ummat. Berkarya dengan potensi yang kita miliki, karena setiap orang Allah SWT telah menganugerahkan sejuta potensi untuk kita.


Pemimpin Masa Depan Ada Disini.

Ditulis Oleh: Ustad Unang, Guru Tahfidz SMART



Kepemimpinan merupakan salah satu tujuan manusia diciptakan. Sebagiaman firman Allah SWT dalam surat al-Baqarah ayat 30.

وَإِذۡ قَالَ رَبُّكَ لِلۡمَلَٰٓئِكَةِ إِنِّي جَاعِلٞ فِي ٱلۡأَرۡضِ خَلِيفَةٗۖ

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". (QS. al-Baqarah [2] : 30)


              |  Baca Juga: -  Cara Menemukan Cara Yang  Benar


  Secara fitrahnya manusia merupakan kholifah (pemimpin) walaupun berbeda satu dengan yang lainnya dalam mengemban amanah kepemimpinannya, ada yang diberikan amanah secara makro semisal memimpin satu lembaga, daerah atau negara. Ada juga diberikan amanah kepemimpinan secara mikro yaitu memimpin keluarga dan dirinya sendiri. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW :


أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ الْإِمَامُ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي أَهْلِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا وَمَسْئُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا وَالْخَادِمُ رَاعٍ فِي مَالِ سَيِّدِهِ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ قَالَ وَحَسِبْتُ أَنْ قَدْ قَالَ وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي مَالِ أَبِيهِ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ


“Bahwa 'Abdullah bin 'Umar berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya. Imam adalah pemimpin yang akan diminta pertanggung jawaban atas rakyatnya. Seorang suami adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawaban atas keluarganya. Seorang isteri adalah pemimpin di dalam urusan rumah tangga suaminya, dan akan dimintai pertanggung jawaban atas urusan rumah tangga tersebut. Seorang pembantu adalah pemimpin dalam urusan harta tuannya, dan akan dimintai pertanggung jawaban atas urusan tanggung jawabnya tersebut.\" Aku menduga Ibnu 'Umar menyebutkan: "Dan seorang laki-laki adalah pemimpin atas harta bapaknya, dan akan dimintai pertanggung jawaban atasnya. Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya."(Hr Bukhari)


                   |   Baca Juga :      -   "Aku dan Cita-citaku", Catatan Dari Boot Camp SMART - NICE 2021


       Tugas memimpin bukanlah hal yang mudah, perlu adanya latihan, pembinaan, penggemblengan karakter (akhlak) supaya tidak muncul pemimpin yang lemah. Allah SWT di dalam al-Qur’an telah mewanti-wanti agar tidak meninggalkan generasi yang lemah

وَلۡيَخۡشَ ٱلَّذِينَ لَوۡ تَرَكُواْ مِنۡ خَلۡفِهِمۡ ذُرِّيَّةٗ ضِعَٰفًا خَافُواْ عَلَيۡهِمۡ فَلۡيَتَّقُواْ ٱللَّهَ وَلۡيَقُولُواْ قَوۡلٗا سَدِيدًا ٩

“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar” (QS. an-Nisa [4] : 9)

Tugas pendidikan adalah salah satunya mejadikan manusia sadar akan fitrahnya, yaitu salah satunya menjadikan manusia  siap menjadi khalifah. Setiap institusi pendidikan memiliki cara dan model yang berbeda-beda untuk melahirkan siswa yang berjiwa pemimpin tanpa terkecuali sekolah SMART Ekselensia Indonesia.

SMART Ekselensia Indonesia merupakan salah satu sekolah unggulan yang ada di Kab Bogor yang siswanya berasal dari Sabang sampai Merauke, tentunya ketika menjadi sekolah unggulan ada hal yang menjadi kekhasan yang dimiliki SMART Ekselensia Indonesia, salah satunya adalah konsep pendidikan kepemimpinan. SMART ekselensia Indonesia memiliki konsep sekolah Boarding (Boarding School) memadukan sekolah formal dan asrama. Perpaduan sekolah dan asrama adalah upaya untuk memaksimalkan dalam pembinaan dan pembentukan karakter siswa sehingga siswa memiliki sifat orang yang cerdas dalam bidang ilmu pengetahuan (IPTEK) dan tentunya menjadi pribadi yang bertaqwa (IMTAQ).

SMART Ekselensia sejak dini sudah menumbuhkan kepada siswanya jiwa pemimpin, dimulai dengan pembinaan kemandirian. Setiap siswa dibekali skil dasar yaitu bagaimana cara mandi yang benar, mencuci, menyetrika baju yang rapi, merapikan kasur dan kamar. Kemampuan dasar ini harus ada dalam setiap pribadi siswa, karena dari hal yang kecil ini akan berpengaruh terhadap hal-hal yang besar.

Seorang pemimpin tentunya selain memiliki skil dasar (kemandirian), maka harus memiliki keterampilan berikutnya yaitu berbicara di depan khalayak. Untuk mengasah ini maka diadakan program pembinaan khusus yaitu public speaking yang dilakukan di asrama. program-program asrama dalam menyokong program sekolah dalam kepemimpinan tidak hanya public speaking, ditambah dengan debat. Pemimpin harus memiliki kecakapan dalam diplomasi, maka dalam debat siswa dilatih untuk berfikir kritis dengan argument yang ilmiah.

Program sekolah yang secara khusus dalam pembinaan kepemimpinan yaitu PDK (Pelatihan Dasar Kepemimpinan), materi pelatihan yang disampaikan khusus mengenai kepemimpinan sebagai bekal awal siswa untuk menajadi seorang pemimpin. Adapun aktualisasi dari PDK adalah disediakannya wadah bagi siswa untuk belajar berorganisasi, adapun oraganisasi yang ada adalah OASE, dan OASIS. Siswa diberikan kesempatan untuk mengelola orangisasi, berkarya dengan mencetuskan program-program kerja yang inovatif.

SMART Ekselensia Indonesia berkomitmen untuk mencetak pribadi-pribadi yang berjiwa pemimpin yang beriman dan bertaqwa dan berpengetahuan luas (mutsaqqaful fikri) sebagai sumbangsih untuk agama, bangsa dan negara. Maka dengan segala upaya pembinaan yang dilakukan pemimpin masa depan itu akan lahir dari Rahim SMART Ekselensia Indonesia.

Pengumpulan Tugas Fisika SMART