Ditulis Oleh : Agus Nurihsan
Setiap
kita pasti senang dengan permainan. Entah apa itu permainan yang menjadi
kesenangan kita, yang pasti selama hidup ini kita pernah mengikuti suatu
permainan. Mungkin itu sepak bola,
catur, bulu tangki, tebak tebakan, ajang pencarian bakat atau apa saja yang
termasuk suatu permainan.
Ilustrasi permainan
Saat
kita berada dalam permainan tersebut, kita sedemikian asyik mengikutinya bahkan
mungkin diselingi dengan candaan, senda gurau dan diiming-imingi dengan beragam pemberian hadiah yang
disediakan bagi pemenangnya. Saking asyiknya dengan permainan yang diikuti,
pemain lupa segalanya dan larut dalam permainan tersebut.
Disadari
atau tidak kita harus mengakui bahwa kita semua manusia sedang berada dalam
suatu permainan. Permainan yang sesungguhnya. Yaitu kehidupan yang sedang kita
jalani sekarang ini. “Permainan Kehidupan” ini adalah permainan yang
sesungguhnya yang Allah Swt. ciptakan buat kita. Jika permainan yang disampaikan
diawal tulisan di atas adalah permainan-permainan kecil yang diciptakan manusia,
maka sesungguhnya permainan yang aslinya adalah permainan kehidupan ini yang sedang
kita jalani selama ini. Permainan kehidupan ini tentu ada batas waktunya, ada yang sampai 40 th, 50 thn , 60 thn, bias kurang
dan juga bias lebih sampai Allah memanggil kita.
| Baca Juga : “Aku dan Cita-Citaku”, Catatan dari Boot Camp SMART-NICE 2021
Idealnya
dalam suatu permainan tidak akan menarik jika tidak ada tantangan-tantangan
yang harus pemain atasi dengan baik.
Jika dalam permainan sepakbola tantangannya, mungkin kita harus pintar
mengocek bola sehingga kita bisa melewati
hadangan lawan, tidak boleh menarik baju lawan saat lawan menggiring
bola, tidak boleh sleding tekel, tidak boleh hands ball, dan tantangan sepak
bola lainnya. Tantangan untuk permainan yang sedang bersama-sama hadapi dan
jalani kini tantangannya dahsyat sekali.
Ada perhiasan, berbangga-bangga diantara manusia, berlomba-lomba mengumpulkan kekayaan
(harta benda, ladang, ternak, kendaraan), tahta, buat laki-laki ada tantangan
wanita, buat wanita tantangannya ada laki-lali dan anak keturunan. Seperti yang
difirmankan Allah swt. dalam surat alhadid ayat 20.
اِعۡلَمُوۡۤا اَنَّمَا الۡحَيٰوةُ الدُّنۡيَا لَعِبٌ وَّلَهۡوٌ
وَّزِيۡنَةٌ وَّتَفَاخُرٌۢ بَيۡنَكُمۡ وَتَكَاثُرٌ فِى الۡاَمۡوَالِ
وَالۡاَوۡلَادِؕ
Artinya:
Ketahuilah
bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurauan ,
perhiasan dan saling berbangga-bangga di antara kamu serta berlomba-lomba dalam
kekayaan dan anak keturunan.(Alhadid;20)
| Baca Juga: Pemimpin Masa Depan Ada Disini.
Dalam
permainan kehidupan yang diciptakan Allah ini, Allah memberikan penggambarannya
di dalam Alquran.
1. Bahwa, permainan kehidupan yang sedang dijalankan, jika manusia mendapat kesenangan, Allah
tegaskan bahwa kesenangan itu palsu. Allah membuat perumpamaan bahwa dunia yang
diusahakan oleh manusia adalah ibarat para petani yang menanam tanaman-tanaman
yang kemudian Allah guyur dengan hujan sehingga tumbuh dengan mengagumkan
kemudian lama kelamaan tanaman itu menjadi kering, menguning dan menjadi
hancur. Gambaran permainan ini dijelaskan Allah pada penggalan ayat berikutnya dari surat alhadid ayat 20 yaitu:
كَمَثَلِ غَيۡثٍ اَعۡجَبَ الۡكُفَّارَ نَبَاتُهٗ ثُمَّ يَهِيۡجُ
فَتَرٰٮهُ مُصۡفَرًّا ثُمَّ يَكُوۡنُ حُطٰمًاؕ
Artinya:
Seperti
hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu
menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur
2. Buat yang kalah
yaitu pemain yang bermain-main dalam permainan kehidupan ini
akan mendapatkan
azab, hal ini terdapat dalam penggalan yang selanjutnya dari surat
alhadid ayat
20.
وَفِى الۡاٰخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيۡدٌ ۙ وَّمَغۡفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ
وَرِضۡوَانٌؕ وَمَا الۡحَيٰوةُ الدُّنۡيَاۤ اِلَّا مَتَاعُ الۡغُرُوۡرِ
Artinya;
Dan
di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta
keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu.
(Al Hadid : 20)
3. Buat
pemenang yaitu pemain yang mengikuti
aturan permainan, untuk orang yang
bertakwa dalam permainan ini ada hadiah dari allah yaitu berupa ampunan,
keridoan Allah(surat alhadid ayat 20) dan kehidupan yang lebih baik di
kehidupan akhirat nanti (surat Al-anam;32).
وَمَا الْحَيَاةُ
الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ ۖ وَلَلدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ
يَتَّقُونَ ۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
Artinya
:
“Kehidupan dunia ini
hanyalah permainan dan senda gurauan belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu
lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya ?”.
Jadi dari surat Alhadid ayat 20 jelas
bahwa kita kini sedang berada dalam ajang permainan yang diciptakan Allah Swt.
Untuk menguji keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Swt, janganlah kita
malah bermain-main dalam permainan
kehidupan ini yakni berbangga-bangga diantara manusia, berlomba-lomba mengumpulkan
kekayaan, tanpa memperdulikan aturan-aturan yang Allah gariskan lewat utusannya
dan kitab-kitabnya.
| Baca Juga: Cara Menemukan Cara yang Benar
Supaya Menjadi Pemenang
Pertanyaannya, kita sebagai pemain dalam
permainan kehidupan ini, apa yang harus dilakukan agar sukses menjadi pemenang ?..
Apa betul dalam permainan kehidupan ini kita tidak boleh bersenang-senang? ..
Bagi seorang pemain ketika sudah
berada di lapangan permainan mau gak mau pemain harus bermain dengan
sesungguhnya, bermain dengan serius dan berjuang untuk menjadi pemenang.
Mengikuti permainan dengan jihad sampai darah penghabisan bukan untuk
main-main karena dengan main-main dia akan rugi, sudah mengeluarkan keringat,
usaha capek-capek tapi untuk hanya bermain-main. Inilah yang digambarkan dalam
surat Alhadid ayat 20 tadi, bahwa; tanaman yang ditanam oleh petani itu kering
dan menguning dan menjadi hancur, harta kekayaan menjadi tidak berarti dan
tidak bermanfaat apa yang diusahakannya. Bukannya syurga yang didapatkan namun
azab yang pedih.
Seorang pemain yang tangguh adalah
yang akan serius dalam permainan itu dan berusaha memenangkan permainan
tersebut. Keseriusan dalam permainan ini akan
tampil di dunia seperti atlet profesional, yang gigih sehingga dia menjadi
pemenang. Sebuah pesan sangat bermanfaat ditunjukkan seorang atlet, Khabib Nurmagomedov,
yang bergelar “The Eagle”. Beliau atlet yang sangat sholeh dan menjadi juara
dunia UFC (Ultimate Fight Championship) kelas ringan tak pernah terkalahkan sepanjang
karirnya. Selama mengikuti permainan professional di ring pentagon 29 kali dan
kesemuanya dia menangkan. Luar biasa!, sampai akhirnya dia menyatakan pensiun 20
oktober 2020 dari dalam ajang seni bela diri campuran MMA (Martial Mix Art) ini. Apa yang
dikatakan Khabib? … Ketika dia pensiun dari menjadi atletnya dia memberikan
testimoni. “Ketika menjadi pemain, setiap
hari hanya ada berlatih, istirahat, lalu berlatih lagi, lalu istirahat kembali.
Ini seperti hidup dalam mode yang sama, dengan kecepatan yang sama, tidak
melambat sama sekali. Sekali Anda melambat, Anda bukan lagi seorang juara.
Jadi, saya baru saja melepaskan diri dari penjara ini (dengan pensiun sebagai
atlet MMA).”
Fakta, seperti yang ditunjukan pemain
ini (Khabib Nurmagomedov) menunjukkan fakta ril di lapangan sebagai pemain. Untuk
menjadi seorang pemenang harus berjuang gigih, berlatih dan berlatih tidak
mengerjakan hal-hal yang melambat yang menyebabkan dia bukan menjadi pemenang
dan dia katakan kita harus seperti berada dipenjara.
Ini
sesuai dengan hadits Rosulullah Muhammad Saw.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ
قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « الدُّنْيَا سِجْنُ
الْمُؤْمِنِ وَجَنَّةُ الْكَافِرِ
»
Artinya:
Dari
Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Dunia adalah penjara bagi orang beriman dan surga bagi orang kafir.”
(HR. Muslim no. 2392)
Imam Nawawi rahimahullah dalam Syarh
Shahih Muslim menerangkan bahwa, “Orang mukmin terpenjara di dunia ini karena
mesti menahan diri dari berbagai syahwat yang diharamkan dan dimakruhkan. Orang
mukmin juga diperintahkan untuk melakukan ketaatan. Ketika ia mati, barulah ia
rehat dari hal itu. Kemudian ia akan memperoleh apa yang telah Allah janjikan
dengan kenikmatan akhirat yang kekal, mendapati peristirahatan yang jauh dari
sifat kurang. Adapun orang kafir, dunia yang ia peroleh sedikit atau pun
banyak, ketika ia meninggal dunia, ia akan mendapatkan azab (siksa) yang kekal
abadi.”
Jadi Jika ingin jadi pemenang dalam
permainan kehidupan di dunia ini bersabarlah dari maksiat dengan menahan diri.
Karena dunia ini adalah penjara bagi kita di dunia. Di akhirat kita akan
peroleh balasannya. Kita tidak dilarang untuk bersenang-senang dan menikmati
kehidupan di dunia ini yang dilarang adalah bersenang-senang dalam kemaksiatan
atau kesenangan yang diperoleh dengan cara maksiat.
Maka sepantasnya sebagai orang
beriman kita bersabar atas hukum Allah dan ridha dengan yang ditakdirkan oleh Allah. Semoga kita diberi hidayah,
taufik, kemudahan dalam menjalani permainan kehidupan di dunia ini. Amiin ya
robbal Aalamiin.. Wallahualam
bisawab.
Note: Sekiranya bermanfaat silakan
dapat membagikan kepada yang lain. Terima kasih.