Senin, 21 Juni 2021

Cara Menemukan Cara yang Benar


             Ditulis Oleh: Agus Nurihsan


Dalam kehidupan ini, kadang kala kita dihadapkan pada suatu kondisi dimana masalah sangat membelenggu pikiran kita. Masalah ini  mengkondisikan kita sehingga kita bekerja menjadi berlama-lama, beulang-ulang  dan  tidak banyak mengubah keadaan.. Pekerjaan yang dilakukan menjadi tidak efektif karena banyak  membuang waktu (wasting time), sedangkan waktu terus berjalan, meninggal kita dan tak pernah kembali lagi. Seiring dengan umur hidup kita yang semakin hari semakin berkurang namun masalah belum juga terpecahkan. Padahal jika masalah tersebut segera teratasi hasilnya akan sangat berpengaruh buat kehidupan kita, mengubah keadaan menjadi lebih membahagiakan.

Masalah yang dihadapi seperti ini, pernah dialami oleh seorang Ilmuan fisika yang bernama Thomas Alva Edion, penemu lampu pijar saat dimana Edison, menjalankan proses yang sukses tetapi berlarut-larut yang telah digunakan untuk menciptakan bola lampu pijar. 

 

              | Baca Juga :   "Dimasa pandemik, kok masiih aja terus berkarya!"


Proses yang dilalui oleh Edison sampai dia berhasil menemukan lampu pijar sedemikian panjang, berlama-lama dan berulang-ulang. Ada yang mengatakan bahwa Thomas Alva Edison dalam proses penemuan itu melakukan 300 kali percobaan, ada yang mengatakan 500 , 700 , 900 bahkan ada yang mengatakan sampai 1000 kali percobaan, dan menambahkannya, “ jika Edison ini berhenti pada percobaan yang ke 999 kali maka penemuan itu menjadi tidak akan terjadi.”  

Semua yang dikatakan oleh orang-orang atau banyak motivator di forum-forum inti sebenarnya adalah bertujuan untuk memotivasi.  Yang pasti Thomas Alva Edison untuk sampai menemukan bola lampu pijar, dia melakukan banyak kali percobaan. Seorang kontributor di salah satu media yang cukup terpandang, Forbes, mengutip kata-kata Thomas Alva Edison sebagai berikut:

“I have not failed 10,000 times. I have not failed once. I have succeeded in proving that those 10,000 ways will not work. When I have eliminated the ways that will not work, I will find the way that will work.”

“Saya bukan gagal 10.000 kali. Saya tidak gagal satu kali pun. Saya berhasil membuktikan bahwa ada 10.000 cara yang keliru. Ketika saya telah mengetahui cara-cara yang keliru, akhirnya saya akan menemukan sebuah cara yang benar.”

Selanjutnya Edison dalam forum yang lain, yaitu saat  berbicara di depan kongres Amerika dalam rangka menerima  medali khusus dari kongres Amerika tahun 1928, yang dikutip dari id.wikipedia.org, Thomas Alva Edison berbagi pengetahuan bahwa kunci utama dalam menemukan karya-karyanya adalah pertama, seseorang dikatakan jenius adalah jika seseorang mendapat satu persen inspirasi dan sembilan puluh sembilannya lagi digunakan untuk berkeringat(usaha). Kedua, keberhasilan akan terjadi ketika kesempatan yang ada bertemu dengan kesiapan. Dan ketiga, tidak ada satu pun kualitas yang bisa mengalahkan kerja keras. Demikian kata Edison yang disambut dengan tepuk tangan yang membahana dari anggota kongres saat itu.


             | Baca Juga :   Pemimpin Masa Depan Ada Disini,


Karena keberhasilan penemuan dan karya-karyanya,yang memiliki hak paten berjumlah 1093 mengantarkan dia menjadi orang terkaya di dunia pada jamannya. Sehingga sampai sekarang orang mengenal sebuah istilah yang disebut  Pendekatan Edison, yang mengatakan bahwa percobaan adalah suatu proses penghilangan (eliminasi) , yaitu, selalu melakukan penghilangan terhadap cara-cara yang mungkin tidak berhasil, dan berikutnya hanya melakukan “cara yang terbaik. “.

Dari perjalan kehidupan Thomas A.E sebagai simbol tokoh yang gigih dalam melakukan percobaan yang berulang-ulang tanpa lelah memberikan pelajaran kepada kita bahwa cara yang terbaik untuk melakukan sesuatu yang kita tetapkan tidak bisa langsung kita lakukan, namun terlebih dahulu harus melalui beberapa rangkaian pekerjaan. Terus dan terus lagi. 

Jadi pada mulanya kita mungkin saja melakukan banyak hal untuk memperoleh keberhasilan, tapi setelah kita coba lakukan semuanya. Kita dapat merasakan bahwa beberapa cara yang kita lakukan kurang efektif untuk mencapai apa yang diharapkan. Maka cara-cara yang demikian kita hilangkan dan kemudian tidak dilakukan lagi. Kita hanya memilih untuk melakukan cara terbaik di setiap pekerjaan kita.  Tentu saja cara terbaik itu tidak bisa kita langsung dapatkan, tanpa kita mencoba melakukan dan terus melakukan. Bila kita terus melakukannya, kabar baiknya adalah pasti kita akan menemukan sendiri cara terbaik tersebut dan Edison, salah seorang  yang telah membuktikannya!.


Contoh sederhananya adalah dari pengalaman kita saat belajar matematika di SD, SMP, SMA atau saat kuliah. Seorang guru atau dosen memberikan tantangan berupa soal matematika yang harus kita selesaikan segera dengan benar. Saat pertama kita mencoba menyelesaikannya, kita harus memutar otak agar kita bisa cepat menyelesaikan permasalahan soal matematika tersebut. Kita gunakan pengetahuan kita yang selama ini  kita dapatkan untuk menyelesaikannya, namun karena sedemikian sulitnya untuk menyelesaikannya sehingga mendorong kita untuk membuka-buka buku, melihat contoh-contoh penyelesaian soal serupa atau  bahkan  bertanya-tanya kepada teman, guru dan berdiskusi agar benar- benar kita bisa mengatasinya dengan benar. Dan pada akhirnya, selesai juga!. 

Berikutnya, penyelesaian soal yang sejenis terus kita ulang-ulang sampai kita akhirnya menemukan cara yang terbaik, singkat dan kita tidak melakukan langkah-langkah sebelumnya yang membuat kita salah. Lalu, akhirnya kita bisa menemukan cara terbaik untuk menyelesaikan soal tersebut. Bahkan mungkin formula atau rumus cepat untuk menyelesaikan bentuk soal yang sedemikian kita ciptakan, ‘The King Fastest Solution’. Ureka...!!!  

 

| Baca Juga : "Aku dan Cita-citaku" , catatan dari Boot Camp SMART-NICE 2021

 

Demikian, para ilmuan, peneliti dan orang-orang yang sukses sepanjang sejarah melakukan penelusuran terhadap apa – apa yang selama ini telah dikerjakannya, dan bertanya yang manakah pekerjaan terbaik yang harus mereka tetapkan untuk terus dikerjakan?.  Ternyata perjaan yang terbaik adalah pekerjaan yang membawa pada tanda-tanda keberhasilan, pekerjaan yang efektif jika dikerjakan dan berpengaruh terhadap indikator-indikator ketercapaian target. Namun satu yang paling penting yang menjadi keyword dari semuanya adalah ‘tidak mengenal istilah putus asa’.


Hal yang menarik untuk dicermati terkait  ini adalah ternyata  sudah lebih dari 1400 tahun  kitab Alquran memberi petunjuk bagi siapa saja, agar seseorang menemukan cara yang terbaik yang harus terus dia lakukan. Agar dapat memperoleh target yang ingin dicapai. Alquran dalam pesannya menyampaikan agar kita tidak berputus asa dalam mengejar sesuatu yang kita tetapkan.  Petunjuk ini disampaikan dalam surat Yusuf ayat 87 yang artinya:

"... dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir."


Petunjuk, ayat Allah Swt. di atas  memerintahkan kepada kita agar dalam melakukan pekerjaan atau usaha, kita  melakukannya dengan gigih, terus menerus sampai asa atau harapan tercapai. Ayat di atas menegaskan kepada kita bahwa kita dilarang untuk berputus asa dari rahmat Allah Swt., karena pada hakikatnya ketika kita berhasil mencapai apa yang ditargetkan atau apa yang diharapkan dalam usaha kita itu merupakan Rahmat Allah, bukan semata-mata usaha kita sendiri. Alquran dengan cermat memerintahkan kepada kita agar dalam setiap pekerjaan kita untuk selalu melibatkanNya, karena tanpa keterlibatNya kita menjadi tidak memiliki daya dan kekuatan dalam menggapai apa yang kita harapkan. Untuk itu kita harus menanamkan keyakinan bahwa Allah pasti mengabulkannya. Ketika kita menemukan cara yang terbaik dalam usaha pekerjaan tersebut itu sebagai Rahmat Allah yang sesungguhnya dan kita terhindar dari ciri-ciri perbuatan orang yang kafir.

Nabi Muhammad Saw. Sebagai utusan Allah memberikan penjelasan berkenaan dengan cara yang terbaik yang seharusnya dilakukan oleh manusia ketika melakukan rangkaian pekerjaan atau usaha. Dalam suatu hadits, beliau bersabda yang artinya: 

¨ “ sebaik-baik pekerjaan ialah usahanya seseorang pekerja apabila  berbuat, ia berbuat yang terbaik (propesional).” (HR. Ahmad)

Jadi jelas, bahwa Allah dan rosulnya telah memerintahkan kita agar  melakukan setiap pekerjaan tidak dengan asal-asalan namun dikerjakan dengan cara yang terbaik dengan sungguh-sungguh  tanpa mengenal rasa putus asa dari rahmatNya. Dengan kita berusaha tidak mengenal putus asa dari rahmat Allah, maka kabar baiknya pasti kita akan menemukan cara terbaik dalam melakukan pekerjaan dan kita akan digolongkan Allah sebagai orang-orang yang beriman.  Terima Kasih Semoga bermanfaat.

 

          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengumpulan Tugas Fisika SMART