A.
Sistem Saraf pada
Manusia
Sistem saraf merupakan
salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon
oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan
cepat terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam.
Untuk menanggapi
rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
Ø
Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada
tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah organ indera.
Ø
Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun
dari berkas serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung
terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron.
Ø
Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah
diantarkan oleh penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada
manusia adalah otot dan kelenjar.
1.
Sel
Saraf (Neuron)
| Coba Test :Latihan Soal Sistim Saraf dan Alat Indra Pada Manusia, Pelajaran IPA Kelas 9 SMP
Sistem saraf terdiri
atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung
membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan). Satu sel saraf tersusun
dari badan sel, dendrit, dan akson.
a. Badan sel
Badan sel saraf
merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel berfungsi
untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.
Pada badan sel saraf
terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan
golgi, lisosom, dan badan nisel. Badan nisel merupakan kumpulan retikulum
endoplasma tempat transportasi sintesis protein.
b. Dendrit
Dendrit adalah
serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit
merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan
ke badan sel.
c. Akson
Akson disebut neurit.
Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran
sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.
Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin yang banyak mengandung zat lemak dan berfungsi
untuk mempercepat jalannya rangsangan.
Selaput mielin
tersebut dibungkus oleh sel-sel sachwann yang
akan membentuk suatu jaringan yang dapat menyediakan makanan untuk neurit dan membantu pembentukan
neurit. Lapisan mielin sebelah luar disebut neurilemma yang
melindungi akson dari kerusakan. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus oleh lapisan mielin. Bagian
ini disebut dengan nodus ranvier dan berfungsi mempercepat jalannya
rangsangan.
Ada tiga macam sel saraf yang
dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:
a.
Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan
dari reseptor yaitu alat indera.
b.
Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke
efektor yaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak
dan sumsum tulang belakang.
c.
Sel saraf penghubung
Sel saraf penghubung
adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan sel saraf
lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulang belakang. Sel
saraf yang dihubungkan adalah sel saraf sensorik dan sel
saraf motorik.
Saraf yang satu
dengan saraf lainnya saling berhubungan. Hubungan antara saraf tersebut disebut sinapsis. Sinapsis ini terletak
antara dendrit dan neurit. Bentuk sinapsis seperti benjolan
dengan kantung-kantung yang berisi zat kimia seperti asetilkolin
(Ach) dan enzim kolinesterase. Zat-zat tersebut berperan dalam
mentransfer impuls pada sinapsis.
2.
Impuls
Impuls adalah rangsangan
atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron. Impuls
dapat juga dikatakan sebagai serangkaian pulsa elektrik yang
menjalari serabut saraf. Contoh rangsangan adalah sebagai berikut.
a.
Perubahan dari dingin menjadi panas.
b.
Perubahan dari tidak ada tekanan pada kulit menjadi ada tekanan.
c.
Berbagai macam aroma yang tercium oleh hidung.
d.
Suatu benda yang menarik perhatian.
e.
Suara bising.
f.
Rasa asam, manis, asin dan pahit pada makanan.
Impuls yang diterima
oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan menyebabkan terjadinya gerakan atau perubahan pada
efektor. Gerakan tersebut adalah sebagai berikut.
a. Gerak sadar
Gerak sadar atau
gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan
ini disampaikan melalui jalan yang panjang. Bagannya adalah
sebagai berikut.
![]() |
| Bagan Gerak Sadar |
b. Gerak refleks
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang sangat singkat dan tidak melewati otak. Bagannya sebagai berikut.
![]() |
| Bagan Gerak Refleks |
Contoh gerak reflex adalah
sebagai berikut.
Ø
Terangkatnya kaki jika terinjak sesuatu.
Ø
Gerakan menutup kelopak mata dengan cepat jika ada benda
asing yang masuk ke mata.
Ø
Menutup hidung pada waktu mencium bau yang sangat
busuk.
Ø
Gerakan tangan menangkap benda yang tiba-tiba terjatuh.
Ø
Gerakan tangan melepaskan benda yang bersuhu tinggi.
3.
Susunan
Sistem Saraf
Sistem saraf manusia
tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas
otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi
terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.
a.
Sistem saraf pusat
1)
Otak
![]() |
| Gambar Otak dan Fungsinya |
Otak merupakan alat tubuh
yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia. Otak
terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50
dari berat badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan
batang otak.
Otak besar merupakan
pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Berpikir,
berbicara, melihat, bergerak, mengingat, dan mendengar termasuk kegiatan tubuh
yang disadari. Otak besar dibagi menjadi dua belahan, yaitu belahan kanan dan
belahan kiri.
Masing-masing belahan
pada otak tersebut disebut hemister. Otak besar belahan kanan mengatur dan mengendalikan
kegiatan tubuh sebelah kiri, sedangkan otak belahan kiri mengatur dan mengendalikan bagian tubuh
sebelah kanan.
Otak kecil terletak
di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil terdiri atas dua lapisan, yaitu
lapisan luar berwarna kelabu dan lapisan dalam berwarna putih. Otak
kecil dibagi menjadi dua bagian, yaitu belahan kiri dan belahan kanan yang dihubungkan oleh
jembatan varol. Otak kecil berfungsi sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan
mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang akan melakukan
kegiatan.
Batang otak tersusun
dari medula oblangata, pons, dan otak tengah. Batang otak terletak di depan otak kecil, di
bawah otak besar, dan menjadi penghubung antara otak besar dan otak
kecil. Batang otak disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung. Batang otak
terbagi menjadi dua lapis, yaitu lapisan dalam dan luar
berwarna kelabu karena banyak mengandung neuron. Lapisan luar berwarna putih, berisi neurit dan dendrit.
Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis,
seperti kecepatan napas, denyut jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak
disadari.
2)
Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang
belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari ruas-ruas tulang
leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Sumsum tulang
belakang terbagi menjadi dua lapis, yaitu lapisan luar berwana putih dan lapisan dalam berwarna
kelabu. Lapisan luar mengandung serabut saraf dan lapisan dalam mengandung badan saraf.
Di dalam sumsum
tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya
adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak refleks.
b. Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi
tersusun dari semua saraf yang membawa pesan dari dan ke sistem saraf pusat. Kerjasama antara sistem
pusat dan sistem saraf tepi membentuk perubahan cepat dalam tubuh
untuk merespon rangsangan dari lingkunganmu. Sistem saraf ini dibedakan menjadi sistem saraf
somatis dan sistem saraf otonom.
1)
Sistem saraf somatis
Sistem saraf somatic terdiri
dari 12 pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf sumsum tulang
belakang. Kedua belas pasang saraf otak akan menuju ke organ tertentu, misalnya mata, hidung,
telinga, dan kulit. Saraf sumsum tulang belakang keluar melalui
sela-sela ruas tulang belakang dan berhubungan dengan bagian-bagian tubuh, antara lain kaki,
tangan, dan otot lurik.
Saraf-saraf dari
sistem somatis menghantarkan informasi antara kulit, sistem saraf pusat, dan otot-otot rangka.
Proses ini dipengaruhi saraf sadar, berarti kamu dapat memutuskan
untuk menggerakkan atau tidak menggerakkan bagian-bagian tubuh di bawah pengaruh sistem
ini.
Contoh dari sistem
saraf somatis adalah sebagai berikut.
Ø
Ketika kita mendengar bel rumah berbunyi, isyarat dari
telinga akan sampai ke otak. Otak menterjemahkan pesan tersebut dan mengirimkan
isyarat ke kaki untuk berjalan mendekati pintu dan mengisyaratkan ke tangan
untuk membukakan pintu.
Ø
Ketika kita merasakan udara di sekitar kita panas, kulit
akan menyampaikan informasi tersebut ke otak. Kemudian otak mengisyaratkan pada tangan untuk
menghidupkan kipas angin.
Ø
Ketika kita melihat kamar berantakan, mata akan menyampaikan
informasi tersebut ke otak, otak akan menterjemahkan informasi tersebut dan mengisyaratkan
tangan dan kaki untuk bergerak membersihkan kamar.
2)
Sistem saraf otonom
Sistem saraf otonom mengatur
kerja jaringan dan organ tubuh yang tidak disadari atau yang tidak dipengaruhi oleh kehendak kita.
Jaringan dan organ tubuh diatur oleh sistem saraf otonom adalah
pembuluh darah dan jantung. Sistem saraf otonom terdiri atas sistem saraf simpatik dan sistem
saraf parasimpatik.
Sistem saraf simpati
disebut juga sistem saraf torakolumbar, karena saraf preganglion keluar dari tulang
belakang toraks ke-1 sampai dengan ke-12. Sistem saraf ini berupa 25 pasang ganglion atau simpul saraf
yang terdapat di sumsum tulang belakang. Fungsi dari sistem saraf
simpatik adalah sebagai berikut.
Ø
Mempercepat denyut jantung.
Ø
Memperlebar pembuluh darah.
Ø
Memperlebar bronkus.
Ø
Mempertinggi tekanan darah
Ø
Memperlambat gerak peristaltis.
Ø
Memperlebar pupil.
Ø
Menghambat sekresi empedu.
Ø
Menurunkan sekresi ludah.
Ø
Meningkatkan sekresi adrenalin.
Sistem saraf
parasimpatik disebut juga dengan sistem saraf kraniosakral, karena saraf
preganglion keluar dari daerah otak dan daerah sakral. Susunan saraf
parasimpatik berupa jaring-jaring yang berhubung-hubungan dengan ganglion yang tersebar
di seluruh tubuh. Urat sarafnya menuju ke organ tubuh yang dikuasai oleh susunan saraf simpatik.
Sistem saraf parasimpatik
memiliki fungsi yang berkebalikan dengan fungsi sistem saraf simpatik. Misalnya
pada sistem saraf simpatik berfungsi mempercepat denyut jantung, sedangkan pada system saraf
parasimpatik akan memperlambat denyut jantung.
B.
Sistem Indera pada Manusia
Indera manusia
terdiri atas organ-organ tubuh yang sangat peka terhadap rangsangan tertentu. Ada lima macam indera
pada manusia, yaitu mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit.
Kamu tidak asing dengan alat indera manusia tersebut. Kelima
alat indera ini akan berfungsi dengan baik jika:
Ø
saraf-saraf yang berfungsi membawa rangsangan bekerja dengan
baik,
Ø
otak sebagai pengolah informasi bekerja dengan baik,
Ø
alat-alat indera tidak mempunyai kelainan bentuk dan fungsinya.
1.
Mata
Mata adalah organ penglihatan
yang menerima rangsangan berupa cahaya. Bola mata terletak di
dalam rongga mata dan beralaskan lapisan lemak. Bola mata dapat bergerak dan diarahkan kesuatu arah dengan
bantuan tiga otot penggerak mata, yaitu:
Ø
Muskulus rektus okuli medial (otot di sekitar mata), berfungsi
menggerakkan bola mata.
Ø
Muskulus obliques okuli inferior, berfungsi menggerakkan bola
mata ke bawah dan ke dalam.
Ø
Muskulus obliques okuli superior, berfungsi memutar mata
ke atas dan ke bawah.
Selain itu, ada otot
mata yang berfungsi menutup mata dan mengangkat kelopak mata. Otot yang berfungsi untuk menutup
mata yaitu muskulus orbikularis okuli dan muskulus rektus
okuli inferior. Sedangkan otot mata yang berfungsi mengangkat
kelopak mata, yaitu muskulus levator palpebralis superior.
a. Bagian-bagian mata
Bola mata tersusun
oleh selaput mata yang terdiri atas tiga lapisan, yaitu sklera atau selaput putih, koroid atau selaput hitam,
dan retina atau selaput jala.
1)
Selaput putih
Selaput putih
(sklera) adalah bagian luar dari bola mata yang tersusun dari zat tanduk dan merupakan lapisan yang
kuat, berwarna putih. Fungsi dari selaput ini adalah melindungi
struktur mata yang sangat halus dan membantu mempertahankan bentuk biji mata.
Sklera akan membentuk
kornea. Kornea adalah lapisan bening dan transparan yang
berfungsi menerima cahaya yang masuk ke mata. Kornea dilindungi oleh selaput tipis yang
disebut konjungtiva. Kornea selalu dibasahi oleh air mata.
2)
Selaput hitam
Selaput hitam
(koroid) merupakan lapisan tengah dari bola mata yang banyak mengandung pembuluh darah. Fungsi
dari selaput ini adalah memberi nutrisi dan oksigen ke mata serta
menyerap cahaya dan mengurangi cahaya yang memantul di sekitar mata bagian dalam.
Pada koroid terdapat
iris yang membentuk warna mata, pupil, lensa mata, titik dekat mata, dan titik jauh mata. Iris
adalah selaput mata yang merupakan lanjutan dari selaput hitam bagian
depan bola mata yang telah melepaskan diri. Iris atau selaput pelangi memiliki pigmen
atau warna yang akan menentukan warna mata seseorang, yaitu warna mata biru, hitam, cokelat, abu-abu,
dan hijau.
Pupil adalah celah
yang berada di bagian tengah iris. Fungsinya adalah untuk mengatur intensitas cahaya yang
masuk ke mata. Jika cahaya redup, otot-otot iris berkontraksi sehingga
celah pupil melebar dan cahaya yang masuk ke mata lebih banyak. Sebaliknya, jika cahaya
terang celah pupil akan menyempit dan cahaya yang masuk ke mata
lebih sedikit atau tidak berlebihan.
Lensa mata
berada di belakang iris. Lensa mata memiliki daya akomodasi, yaitu
kemampuan untuk mencembung (menebal) dan mencekung (menipis). Mencembung dan
mencekungnya lensa mata ditentukan oleh jarak benda yang dilihat.
Jarak benda yag dapat dilihat oleh mata normal dengan jelas disebut dengan titik dekat mata.
Sedangkan jarak terjauh yang masih dapat dilihat oleh mata normal
dengan jelas disebut titik jauh mata. Jarak titik jauh pada mata normal adalah tak terhingga.
3)
Selaput Jala
Selaput jala disebut
juga retina. Retina adalah lapisan paling dalam pada mata yang peka terhadap cahaya. Retina
ini memiliki sel-sel saraf. Pada retina terdapat bintik kuning dan
bintik buta.
Bintik kuning adalah
bagian retina yang paling peka terhadap cahaya karena merupakan tempat perkumpulan sel-sel
saraf yang berbentuk cerucut dan batang. Kita bisa melihat apabila bayangan jatuh pada titik
ini.
Pada bintik kuning
terdapat sel kerucut dan sel batang.
Ø
Sel kerucut berfungsi untuk melihat di tempat yang terang.
Sel ini memerlukan protein iodopsin.
Ø
Sel batang berfungsi untuk melihat di tempat yang gelap.
Sel ini memerlukan protein mata yang disebut rodopsin. Rodopsin dapat terbentuk apabila terjadi
penggabungan iodopsin dan vitamin A.
Jika kita berpindah
dari tempat terang ke tempat teduh, maka kita tidak dapat melihat dengan jelas beberapa saat.
Hal itu terjadi karena pada waktu di tempat teduh diperlukan protein
rodopsin yang merupakan penggabungan antara iodopsin dan vitamin A. untuk pembentukan
rodopsin tersebut diperlukan waktu sehingga sebelum rodopsin terbentuk kita tidak bias melihat
dengan jelas untuk beberapa saat di tempat teduh.
Bintik buta adalah
bintik pertemuan saraf-saraf atau tempat keluarnya saraf mata menuju otak. Bintik buta tidak
mengandung sel batang dan sel kerucut sehingga tidak dapat
menanggapi rangsangan cahaya.
b. Proses melihat
Mata bisa melihat benda karena
adanya cahaya yang dipantulkan oleh benda tersebut ke mata. Jika tidak ada cahaya yang dipantulkan benda,
maka mata tidak bisa melihat benda tersebut.
Proses mata melihat
benda adalah sebagai berikut.
1)
Cahaya yang dipantulkan oleh benda di tangkap oleh mata,
menembus kornea dan diteruskan melalui pupil.
2)
Intensitas cahaya yang telah diatur oleh pupil diteruskan menembus
lensa mata.
3)
Daya akomodasi pada lensa mata mengatur cahaya supaya
jatuh tepat di bintik kuning.
4)
Pada bintik kuning, cahaya diterima oleh sel kerucut dan
sel batang, kemudian disampaikan ke otak.
5)
Cahaya yang disampaikan ke otak akan diterjemahkan oleh
otak sehinga kita bisa mengetahui apa yang kita lihat.
c. Gangguan pada mata
1)
Rabun dekat
Rabun dekat disebut hipermetropi.
Rabun dekat adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda
yang dekat.
Hal ini disebabkan oleh
ukuran bola mata yang pendek sehingga bayangan jatuh di belakang
retina. Kebiasaan membaca buku terlalu dekat dan sambil tiduran akan mempercepat timbulnya
cacat mata. Rabun dekat dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata berlensa cembung. Lensa
cembung merupakan lensa positif
2)
Rabun jauh
Rabun jauh adalah
ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang berjarak jauh. Rabun jauh disebut miopi.
Penyebab rabun jauh adalah ukuran bola mata terlalu panjang dari ukuran
normal sehingga bayangan benda jatuh di depan retina. Rabun jauh dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata berlensa cekung.
Lensa cekung merupakan lensa negatif.
3)
Rabun jauh dan dekat
Rabun jauh dan dekat
disebut juga presbiopi atau rabun tua. Karena kelainan mata ini biasanya diderita oleh orang yang sudah tua
atau kira-kira berumur di atas 45 tahun. Penderita presbiopi
tidak mampu melihat benda yang terlalu jauh dan terlalau dekat.
Supaya penderita presbiopi dapat melihat dengan jelas, maka dibutuhkan kaca mata rangkap,
yaitu kaca mata cembung dan cekung.
4)
Rabun senja
Rabun senja atau
rabun ayam adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang berada di tempat remangremang dan
di malam hari. Gangguan ini disebabkan oleh kekurangan vitamin A, sehingga sel batang tidak berfungsi
karena protein rodopson tidak terbentuk. Orang yang menderita rabun senja harus banyak mengkonsumsi
makanan yang banyak mengandung vitamin A.
5)
Buta warna
Buta warna adalah
ketidakmampuan mata untuk membedakan warna. Penyakit ini bersifat menurun. Buta
warna ada dua macam, yaitu buta warna total dan buta warna
separuh. Buta warna total hanya mampu melihat warna hitam putih
saja. Sedangkan buta warna separuh tidak bisa melihat
warna tertentu, yaitu merah, biru, dan hijau.
6)
Katarak
Katarak atau bular
mata merupakan gangguan penglihatan. Penyebab katarak adalah lensa mata keruh sehingga
menghalangi masuknya cahaya pada retina Penderita ini umumnya berumur di atas 55 tahun. Kelainan
mata ini dapat diatasi dengan operasi mata.
7)
Juling
Juling adalah
kelainan mata yang disebabkan oleh ketidakserasian otot-otot mata. Jika penderitanya masih
anak-anak, maka dapat diperbaiki dengan jalan operasi.
8)
Astigmatisme
Astigmatisme atau
mata silindris adalah gangguan mata yang disebabkan oleh ukuran lensa mata atau kornea tidak
rata. Penderita gangguan ini tidak mampu melihat garis vertikal dan
horisontal. Gangguan mata ini dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata yang berlensa silindris.
2.
Telinga
Telinga merupakan alat
indera yang peka terhadap rangsangan berupa gelombang suara. Telinga manusia mampu mendengar
suara dengan frekuensi antara 20-20.000 Hz. Selain sebagai alat
pendengaran, telinga juga berfungsi menjaga keseimbangan tubuh manusia.
a. Bagian-bagian telinga
Telinga manusia dapat
dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu bagian luar, bagian tengah, dan bagian dalam.
1)
Telinga bagian luar
Telinga bagian luar terdiri atas:
Ø
Daun telinga, berfungsi untuk menampung getaran.
Ø
Saluran telinga luar atau lubang telinga, berfungsi menyalurkan
getaran.
Ø
Kelenjar minyak, berfungsi menyaring udara yang masuk sebagai pembawa
gelombang suara.
Ø
Membran timpani atau selaput gendang, berfungsi menerima
dan memperbesar getaran suara.
2)
Telinga bagian tengah
Telinga bagian tengah
terletak di sebelah dalam membrane timpani. Fungsi dari telinga bagian tengah adalah untuk meneruskan
getaran dari suara telinga bagian luar ke telinga bagian dalam. Pada telinga tengah terdapat saluran Eustachius
dan tiga tulang pendengaran.
Ø
Saluran Eustachius, berfungsi untuk mengurangi tekanan
udara di telinga tengah sehingga tekanan udara di luar dan di dalam akan sama. Keseimbangan tekanan
ini akan menjaga gendang telinga supaya tidak rusak. Saluran ini akan tertutup dalam keadaan biasa,
dan akan terbuka jika kita menelan sesuatu.
Ø
Tulang pendengaran, berfungsi untuk mengantarkan dan
memperbesar getaran ke telinga bagian dalam.
Ø
Tulang pendengaran ada tiga, yaitu tulang martil, tulang
landasan, dan tulang sanggurdi. Tulangtulang ini menghubungkan gendang telinga
dan tingkap jorong.
3)
Telinga bagian dalam
Telinga bagian dalam
berfungsi mengantarkan getaran suara ke pusat pendengaran oleh urat saraf. Penyusun telinga
bagian dalam adalah sebagai berikut.
Ø
Tingkap jorong, berfungsi menerima dan menyampaikan getaran.
Ø
Rumah siput, berfungsi menerima, memperbesar, dan
menyampaikan getaran suara ke saraf pendengaran. Di dalam saluran rumah sifut
terdapat cairan limfe dan terdapat ujung-ujung saraf pendengaran.
Ø
Tiga saluran setengah lingkaran, berfungsi sebagai alat
untuk mengetahui posisi tubuh dan menjaga keseimbangan.
b. Proses mendengar
Suara yang kita
dengar akan ditangkap oleh daun telinga, kemudian sampai ke gendang telinga sehingga membuat gendang
telinga bergetar. Getaran ini diteruskan oleh tiga tulang
pendengaran ke tingkap jorong dan diteruskan ke rumah siput. Di dalam
rumah siput, cairan limfe akan bergetar sehingga meransang ujung-ujung saraf pendengaran dan menimbulkan
impuls saraf yang ditujukan ke otak. Di dalam otak, impuls tersebut
akan diolah sehingga kita bisa mendengar dan mengenali suara tersebut.
c. Gangguan pada telinga
Ada dua penyebab
gangguan telinga, yaitu gangguan penghantar bunyi dan gangguan saraf. Gangguan telinga
yang disebabkan oleh gangguan saraf dan gangguan penghantar bunyi bisa
diatasi menggunakan alat pendengaran buatan. Alat ini mampu memperbesar
gelombang suara sebelum suara masuk ke telinga. Ada bermacam gangguan
telinga, yaitu:
Ø
Ganguan telinga disebabkan oleh luka pada telinga bagian
luar yang telah terinfeksi atau otitis sehingga mengeluarkan nanah.
Gangguan ini dapat bersifat permanent jika terjadi infeksi yang sangat parah.
Penderita ini harus segera memeriksakan telinganya pada dokter supaya
bisa cepat disembuhkan.
Ø
Penumpukan kotoran sehingga menghalangi getaran suara
untuk sampai ke gendang telinga. Oleh karena itu, kita harus
membersihkan telinga dari kotoran dengan kapas minimal satu kali dalam seminggu.
Ø
Kerusakan gendang telinga, misalnya gendang telinga pecah.
Pecahnya gendang telinga bisa disebabkan oleh dua hal, yaitu
kapasitas suara yang didengar terlalu kuat dan terkena suatu benda yang tajam, misalnya membersihkan
telinga dengan peniti atau lidi sehingga menyentuh gendang telinga dan menyebabkan gendang telinga
menjadi sobek. Gendang telinga sangat tipis sekali.
Ø
Otosklerosis, adalah kelainan pada tulang sanggurdi yang
ditandai dengan gejala tinitus (dering pada telinga) ketika
masih kecil.
Ø
Presbikusis, adalah perusakan pada sel saraf telinga yang
terjadi pada usia manula.
Ø
Rusaknya reseptor pendengaran pada telinga bagian dalam
akibat dari mendengarkan suara yang amat keras.
3.
Hidung
Hidung adalah alat
indera yang menanggapi rangsangan berupa bau atau zat kimia yang berupa gas. Di dalam rongga hidung
terdapat serabut saraf pembau yang dilengkapi dengan sel-sel
pembau. Setiap sel pembau mempunyai rambut-rambut halus (silia
olfaktori) di ujungnya dan diliputi oleh selaput lendir yang berfungsi
sebagai pelembab rongga hidung.
Pada saat kita
bernapas, zat kimia yang berupa gas ikut masuk ke dalam hidung kita. Zat kimia yang merupakan sumber
bau akan dilarutkan pada selaput lendir, kemudian akan meransang
rambut-rambut halus pada sel pembau. Sel pembau akan meneruskan rangsangan ini ke otak dan akan diolah
sehingga kita bisa mengetahui jenis bau dari zat kimia tersebut.
Gangguan pada hidung
biasanya disebabkan oleh radang atau sakit pilek yang menghasilkan lendir atau ingus sehingga
menghalangi bau mencapai ujung saraf pembau. Gangguan lain juga
bisa disebabkan oleh adanya kotoran pada hidung dan bulu hidung yang terlalu banyak. Kita harus selalu membersihkan
hidung dari kotoran dan merapikan bulu-bulunya supaya
penciuman kita tidak terganggu.
4.
Lidah
Lidah adalah alat
indera yang peka terhadap rangsangan berupa zat kimia larutan. Lidah memiliki otot yang tebal, permukaannya
dilindungi oleh lendir dan penuh dengan bintil-bintil. Kita dapat merasakan rasa pada lidah karena terdapat
reseptor yang dapat menerima rangsangan. Reseptor itu adalah vavila pengecap atau kuncup pengecap.
Kuncup pengecap
merupakan kumpulan ujung-ujung saraf yang terdapat pada bintil-bintil lidah. Tidak semua bagian lidah
peka terhadap zat kimia dan daerahnya juga khusus untuk rasa tertentu. Pada
saat kita makan sambal, kita sering merasakan kepedasan. Rasa pedas
bukan hasil dari kepekaan rasa pada kuncup pengecap. Tetapi merupakan suhu panas pada papilla sehingga
mengembang dan menyebabkan timbulnya rasa pedas.
Gangguan pada lidah
bisa disebabkan oleh makan atau minum sesuatu yang bersuhu terlalu tinggi dan terlalu rendah sehingga
lidah mati rasa. Gangguan ini hanya bersifat sementara. Ganguan
yang bersifat permanent misalnya terjadi pada orang yang mengalami
trauma pada bagian tertentu otak. Pada lidah juga sering terjadi iritasi karena luka atau
kekurangan vitamin C.
5.
Kulit
Kulit adalah alat
indera yang peka terhadap rangsangan berupa sentuhan, tekanan, panas, dingin, dan nyeri atau sakit. Kepekaan
tersebut disebabkan karena adanya ujung-ujung saraf yang ada pada
kulit. Biasanya ujung saraf indera peraba ada dua macam, yaitu ujung saraf bebas yang mendeteksi rasa
nyeri atau sakit, dan ujung saraf yang berselaput (berpapilia). Ujung
saraf yang berselaput ada lima macam, bisa kamu lihat dalam tabel berikut.











Tidak ada komentar:
Posting Komentar