Ditulis Oleh: Ibu Khadija, Guru Bahasa Inggris SMART
Selamat datang di sekolah kami,
SMART Ekselensia Indonesia. Ustad dan Ustadzahnya ramah penuh SPIRIT (Synergy,
Persistent, Innovative, Care, Improvement, dan Trustworty) dan para siswa yang
selalu Senyum Salam Sopan karena setiap hari mereka menikmati JUS SEDAP (Jujur,
Santun, Sungguh-sungguh, Disiplin, dan Peduli). SMART Ekselensia Indonesia
merupakan sekolah berasrama namun bukan posantren tapi aura posanternnya kuat
banget. Para pendidik dipanggil ustad dan ustadzah bukan ibu dan bapak guru,
anak didiknya wajib menghafal minimal 5 Jus Al-Qur’an sebagai syarat lulus dari
SMART. Untuk itu, sebelum memulai KBM, semua siswa wajib melaksanakan shalat
Dhuha kemudian mengaji serta stor hafalan.
Siswa SMART berasal dari seluruh
penjuru Indonesia dan seluruhnya adalah laki-laki. Jadi apabila anda adalah
pengajar wanita seperti saya, anda akan menjadi makhluk tercantik dalam kelas.
Mereka berasal dari Sumatra hingga Papua, bahkan ada yang berasal dari Malaysia
namun wajib berstatus warga negara Indonesia. Mereka direkrut dengan berbagai
tes dan rentetan proses yang super ketat. Untuk mendapatkan siswa-siswa hebat
ini, membutuhkan lebih dari satu semester masa perekrutan. Mereka wajib berasal
dari keluarga kurang mampu namun kemampuan akademik harus kuat karena mereka
akan menempuh masa pendidikan selama 5 tahun. 3 tahun di tingkat SMP dan 2
tahun di tingkat SMA. Yang artinya ada system kredit di tingkat SMA.
| Baca Juga: IIndahnya Berbagi: Gaya Belajar Ala Bindo SMART
"Aku dan Cita-citaku", Catatan dari Boot Camp SMART-NICE 2021
Adalah spesial sekolah ini bagi
saya. Bagaimana tidak, setiap hari saya harus mengajar di lebih 10 provinsi,
Ups…. Jangan kaget dulu. Maksudnya, dalam setiap kelas ada sekitar lebih dari
10 asal daerah siswa. Mereka berasal dari pulau besar, sedang hingga pulau
kecil yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Sehingga, dalam setiap kelas
ada dialek dari berbagai suku. Ada dialek Medan, Melayu, Padang, Betawi, Sunda,
Jawa, Bali, NTB dan Bugis Makassar. Dari nada yang lembut sampai yang kencang.
Bhineka Tunggal Ika sekali. Ada siswa pernah berkata. “Saya bisa naik pesawat
karena saya sekolah di SMART, gratis pula”. Yah, seluruh kebutuhan siswa selama
5 tahun ditanggung termasuk ongkos pulang kampung.
Berikut ini saya akan
menceritakan hal-hal seru dan unik mengenai siswa di SMART EKSELENSIA Indonesia
yang belum pernah saya alami di tempat mengajar sebelumnya.
Pertama, Siswa akan mengucapkan
salam setiap kali bertemu dengan ustad dan ustadzah sambil mengangkat kedua
tangan ke depan dada posisi salam dengan menundukkan sedikit kepala sambil
tersenyum manis, dan mengucapkan Assalamu Alikum Ustad/Ustadzah. Dalam keadaan
apapun mereka. Apakah sedang berkumpul bercengkrama, membaca buku atau sedang
mengerjakan tugas apa lagi yang di koridor sekolah. Pasti mereka akan menyapa.
Jadi kalau dihitung dalam sehari, seorang siswa berpapasan dengan setiap Uztad
dan Ustadzahnya, mereka mengucapkan salam berapa banyak kali yah?. Dapat amal
berapa banyak dalam sehari. Jadi, ketika saya sedang berjalan menyusuri koridor
dengan wajah serius dengan fokus apa yang ada dalam fikiran saya, langsung
buyar ketika disapa oleh siswa. “ Assalamu Alikum Zah “
Ke-dua, Kaca Mata Bergagang Satu.
Siswa yang berkacamata, kebanyakan kacamata mereka hanya memiliki satu gagang.
Ini bukan berarti disengaja. Ini efek dari kalau mereka membaca buku. Siswa
SMART memiliki minat baca buku yang sangat tinggi. Mereka sering membaca buku
hingga tertidur. Apakah itu di asrama, Masjid dan di kelas. Pas bangun,
didapatinyalah salah satu gagang kaca mata yang patah, bisa jadi gagang yang di
sebelah kanan atau kiri tergantung posisi tidur sang siswa.
Ketiga, Tertidur Saat Ulangan.
Jangan heran ketika sedang mengawas siswa SMART saat ulangan. Sekitar 30 menit
mengerjakan soal ulangan mereka akan tertidur dengan posisi kedua tangan di
atas meja sebagai bantal kepala. Ini karena mereka sudah selesai mengerjakan
soal. Jadi yang mengawas jadi heran dan kaget melihat situasi dalam kelas. Hal
ini sering terjadi ketika saya mengawas ulangan. Pernah sekali saya mengawas
dan belum 15 menit ada anak yang saya dapati tertidur. Saya membangunkan dan
memeriksa lembar jawabannya. Ya . . . apa boleh buat emang anaknya udah selesai
mengerjakan soal ulangannya. Pikir pikir iya sih memang wajar cepat selesainya.
Mereka adalah anak pilihan dari daerah masing-masing. Mengertikan maksud saya ?
Ke-Empat, Kritis Tingkat Dewa
Namun Tetap Santun. “Kok penjelasan Ustadzah begitu?. Kenapa bisa? Yang selama
ini saya lihat dan baca begini!. Kata teman saya juga sama dengan saya!”.
Hummmm . . . sebagai guru di SMART harus siap di kritik oleh siswa apakah itu
tentang penjelasan mengenai mata pelajaran, tingkah laku, dan kata-kata yang
diucapkan. Saya pernah dikritik oleh siswa karena tata bahasa Indonesia saya
kurang tepat pada saat memberikan instruksi sisa waktu mengerjakan tugas. “
Lagi 10 menit “ kata saya. “ zah, 10 menit lagi” kata siswa tersebut. Di daerah
asal saya, Makassar, saat mengucapkan sisa waktu, kami mengucapakan kata “lagi”
kemudian menyusul nama angka. Sambil tersenyum dan mengucapkan terima kasih ke
siswa, saya memperbaiki kalimat saya dan berseru kembali “ 10 menit lagi”.
Ke-Lima. Never Give Up. Minggu
ke-4 masa karantina siswa dan ustad/ustadzah WFH. Ada seorang siswa yang
mengumpulkan tugas yang dibalik lembar jawabannya itu ada surat yang berbalut
isolasi lengkap dengan petunjuk cara membuka surat tersebut. Begini kata
petunjuknya “If you want to know, cut using a cutter to the purple line”.“
Hobby saya adalah melakukan penelitian, Lomba yang diadakan LIPI adalah
kesempatan emas bagi saya dalam berkarya karena saya bercita-cita untuk menjadi
seorang Penelitian. Saya butuh bantuan dan doanya”. Begitu inti isi surat
tersebut yang full English. Yang maksudnya adalah dia meminta bantuan untuk
kiranya bisa diberi fasilitas dalam mendukung penelitiannya mengikuti Lomba
yang diadakan oleh LIPI, deadline tanggal 1 Mei 2020. Memang sekitar 3 minggu
sebelunya siswa tersebut pernah datang ke saya dan mengutarakan tentang
mengikuti lomba tersebut tapi saya tidak merespon dengan baik karena isu
corona. Yang menurut saya, LIPI membatalkan kompetisi tersebut. Tapi ternyata
tidak dan betul siswa tersebut “Never Give Up”. Alhamdulillah sekolah merespon
dengan cepat dan memberi fasilitas yang mereka butuhkan. Mohon doanya siswa
kami berhasil di kompetisi ini. Anak SMART hobby melakukan penelitian?. Seingat
saya waktu SMA dulu kalau ditanya hobbinya apa, saya palingan menjawab baca
buka dan mendengarkan musik.
Ke- Enam. The Best Actor. Please
jangan kaitkan siswa SMART yang jago acting dengan para artis sinetron!. Di LPI
(Lembaga Pengembangan Insani) Dompet Dhuafa adalah letak sekolah kami. Terdapat
berbagai divisi. Sering diadakan pengambilan gambar dan video oleh lembaga
sebagai pendukung program. Tidak jarang siswa SMART adalah actor utamanya. Team
akan datang minta izin untuk pengambilan gambar dan video di kelas. Cukup
arahan singkat, Para siswa langsung tahu apa yang akan mereka lakukan. Seperti,
wajah yang diserius-seriusin, dagu diangguk-anggukin, body language yang di
cool-coolin, serta perhatian ke guru tambah difokus[1]fokusin.
Ke-Tujuh. Masih Kelas 1 SMP Sudah
Menjadi Panitia Program Tingkat National. OHARA (Olimpiade Humaniora) adalah
program tahunan yang diadakan oleh SMART EKSELENSIA Indonesia. Sebuah program
kebanggan siswa, guru, dan lembaga pastinya. Seluruh siswa dan ustad dan
ustadzahnya akan bekerja sama menjadi team yang solid. Di program ini bertujuan
untuk melatih siswa bagaimana bekerja tim yang baik untuk membangun jiwa
leadership mereka. Bagaimana tidak, peserta lomba datang dari berbagai penjuru
Indonesia. Berkumpul di sekolah kami untuk mengikuti lomba. Lomba yang diadakan
sangat banyak. Ada Operah Van Jampang, story telling, LINTARA (Lintas
Nusantara), lomba memasak, cerdas cermat dan beberapa cabang olahraga. Tujuh
hal unik yang saya bagikan selama 13 bulan mengajar di SMART EKSELENSIA Indonesia
adalah masih sebagian kecil. Apa lagi para ustad/ustadzahnya yang sudah
berpuluh tahun mengajar di SMART. Pasti mereka memiliki segudang cerita tentang
SMART. Kalau saya tulis semua terlalu banyak. Bagaimana kalau langsung
berkunjung ke sekolah kami. Anda akan disambut oleh anak-anak hebat yang
berasal dari seluruh penjuru Indonesia.
Nah . . .
ADAKAH SEKOLAH ANDA SEPERTI DI
SEKOLAH KAMI?


Tidak ada komentar:
Posting Komentar