Rabu, 14 Juli 2021

Ringkasan Materi Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup, Pelajaran IPA Kelas 9 SMP

 

A.         Pengertian Kelangsungan Hidup

Setiap makhluk hidup telah dibekali oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dengan kemampuan untuk mempertahankan hidupnya dan menjaga keturunannya supaya tetap lestari. Tetapi, karena keserakahan makhluk hidup yang lebih tinggi tingkatnya dan ketidakpedulian manusia akan kelestarian lingkungan hidup telah merusak ekosistem yang baik. Telah menjadi hukum alam bahwa makhluk yang lemah akan dimangsa oleh makhluk yang lebih kuat, atau yang kita kenal dengan hukum rimba.


B.        Adaptasi

1.       Pengertian

Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Ada beberapa cara penyesuaian diri yang dapat dilakukan, yaitu dengan cara penyesuaian bentuk organ tubuh, penyesuaian kerja organ tubuh, dan tingkah laku dalam menanggapi perubahan lingkungan. Dari pengertian adaptasi tersebut, ada tiga macam bentuk adaptasi, yaitu:

a.       adaptasi fisiologi

b.       adaptasi tingkah laku, dan

c.       adaptasi morfologi.

Adaptasi terlihat dari adanya perubahan bentuk luar atau dalam suatu makhluk hidup sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan tempat hidupnya. Perubahan ini bersifat tetap dan khas untuk setiap jenis sehingga bisa diwariskan kepada keturunannya.


| Baca Juga:  Latihan Soal Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup, Pelajaran IPA Kelas 9 SMP


2.       Jenis-Jenis Adaptasi

a.       Adaptasi fisiologi

Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian diri makhluk hidup melalui fungsi kerja organ-organ tubuh supaya bisa bertahan hidup. Adaptasi ini berlangsung di dalam tubuh sehingga sulit untuk diamati.

Hewan-hewan herbivor beradaptasi terhadap makanan secara fisiologis. Sapi, kambing, kerbau, dan domba merupakan hewan herbivor yang dapat mencerna zat makanan di dalam lambung. Rayap dan Teredo navalis yang hidup di kayu galangan kapal dapat mencerna kayu dengan bantuan enzim selulose.

Tubuh manusia mampu menambah jumlah sel darah merah apabila berada di pegunungan yang lebih tinggi. Hal tersebut dapat mengikat oksigen lebih banyak untuk mencukupi kebutuhan sel-sel tubuh. Mata manusia dapat menyesuaikan dengan intensitas cahaya yang diterimanya. Ketika di tempat gelap, maka pupil kita akan membuka lebar. Sebaliknya di tempat yang terang, pupil kita akan menyempit. Melebar atau menyempitnya pupil mata adalah upaya untuk mengatur intensitas cahaya.

Bau yang khas pada bunga dapat mengundang datangnya serangga untuk membantu penyerbukan. Bunga jenis ini menghasilkan madu atau nectar, dan serbuk sarinya mudah melekat. Akar dan daun pada tumbuhan tertentu dapat menghasilkan zat kimia yang berbau khas yang dapat menghambat tumbuhan lain di dekatnya. Kedua contoh di atas termasuk dalam adaptasi fisiologi.


| Baca Juga: Ringkasan Materi Bioteknologi, Pelajaran IPA Kelas 9 SMP


b.       Adaptasi tingkah laku

Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan mengubah tingkah laku supaya dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Kucing mengincar mangsanya dengan cara mendekam. Ketika mangsa mendekat dan lengah, maka kucing akan meloncat dan menerkam mangsanya. Tingkah laku demikian untuk menghemat energi. Lain halnya dengan cicak. Cicak akan memutuskan ekornya pada saat berada dalam ancaman. Paus naik ke permukaan air ketika akan mengambil oksigen untuk pernapasannya. Hewan rayap itu buta, untuk menemukan jalan dia membuat terowongan dari tanah yang dapat menuntunnya menuju ke tempat makanan atau sarangannya.


c.       Adaptasi morfologi

Adaptasi morfologi adalah penyesuaian makhluk hidup melalui perubahan bentuk organ tubuh yang berlangsung sangat lama untuk kelangsungan hidupnya. Adaptasi ini sangat mudah dikenali dan mudah diamati karena tampak dari luar.

Kaki itik memiliki selaput di antara jari-jarinya. Selaput ini berfungsi untuk berenang di kolam. Ini merupakan contoh dari adaptasi morfologi. Burung kolibri memiliki paruh panjang dan runcing. Paruh ini digunakan untuk menghisap madu. Serangga juga beradaptasi dengan lingkungan melalui bentuk organ tubuhnya. Coba kamu perhatikan jangkrik dan belalang yang ada di sekitar rumahmu. Organ tubuh jangkrik dan belalang yang digunakan untuk beradaptasi adalah mulut. Mulut kedua hewan tersebut mempunyai rahang bawah dan atas yang kuat.

Selain hewan, tumbuhan juga beradaptasi dengan lingkungannya melalui bentuk tubuhnya. Tumbuhan ini memiliki daun yang lebar dan tipis, sehingga mempercepat penguapan. Batangnya memiliki rongga berisi udara, sehingga dapat terapung di atas air dan akarnya relatif panjang. Teratai beradaptasi dengan lingkungan air. Tumbuhan yang hidup di air disebut hidrofit.

Ada hidrofit, berarti ada xerofit dan higrofit. Xerofit adalah tumbuhan yang hidup di lingkungan kering. Tumbuhan ini memiliki batang yang tebal untuk menyimpan air, daun tereduksi menjadi duri dan memiliki kultikula, akar panjang dan menyebar luas sehingga dapat menyerap air dari daerah yang luas. Contohnya kaktus dan kurma. Sedangkan, higrofit adalah tumbuhan yang hidup di lingkungan lembab. Contohnya lumut dan paku-pakuan. Tumbuhan ini beradaptasi melalui bentuk daun yaitu daun lebar dan relatif tipis.


C.       Seleksi Alam

Seleksi alam adalah pemilihan makhluk hidup yang dapat hidup terus dan tidak dapat hidup terus yang dilakukan oleh lingkungan sekitar dan terjadi secara alamiah. Bisa juga diartikan sebagai musnahnya beberapa makhluk hidup karena tidak dapat menyesuaikan diri.


1.       Faktor penyeleksi alam

Seleksi alam ditentukan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut.

a.       Suhu lingkungan

Di daerah dingin dijumpai hewan-hewan mamalia yang berbulu tebal, sedangkan di daerah tropis hewan mamalianya berbulu tipis. Dalam hal ini, yang menjadi faktor penyeleksi adalah suhu lingkungan. Karena hewan mamalia yang berbulu tipis umumnya tidak akan bisa menyesuaikan diri pada lingkungan yang bersuhu sangat rendah sehingga hewan tersebut akan tereliminasi dan punah.

Beruang kutub berbulu tebal untuk membuatnya tetap hangat. Selain bulunya, beruang kutub juga mempunyai lapisan lemak yang digunakan untuk menghangatkan tubuhnya.


b.       Makanan

Setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Makanan adalah kebutuhan primer makhluk hidup. Makanan akan menjadi faktor penyeleksi jika terjadi perebutan makanan. Makhluk hidup yang kuat dan mempertahankan makanannya akan dapat berlangsung hidup, sebaliknya hewan yang lemah dan tidak mampu bersaing dalam perebutan makanan akan tereliminasi dan punah.


c.       Cahaya matahari

Faktor matahari berhubungan dengan penyeleksian tumbuhan tingkat tinggi yang berklorofil. Mengapa demikian? Karena tumbuhan menggunakan cahaya matahari untuk pembentukan makanan.


2.       Kepunahan makhluk hidup

Berdasarkan temuan fosil-fosil, dapat diketahui bahwa banyak jenis makhluk hidup yang hidup pada jaman dahulu tidak ditemukan lagi sekarang. Tetapi ada juga yang masih hidup sampai sekarang yaitu capung. Capung adalah hewan yang hidup pada jaman karbon sampai sekarang. Hewan lain yang hampir mirip dengan hewan yang telah punah adalah kadal dan komodo. Ketiga hewan tersebut adalah hewan yang tergolong dalam fosil hidup.

Dinosaurus merupakan contoh hewan yang telah punah. Para ilmuan berpendapat bahwa yang menyebabkan kepunahan hewan ini adalah perubahan iklim. Iklim yang terganggu akan menyebabkan kematian banyak jenis tumbuhan sehingga dinosaurus herbivor tidak bisa mendapatkan makanan. Sedangkan Dinosaurus karnivor dapat bertahan hidup untuk sementara. Tetapi dengan berjalannya waktu, hewan karnivorpun mati.


D.       Perkembangbiakan

Perkembangbiakan makhluk hidup dapat dipergunakan untuk melangsungkan kehidupan. Karena bila tanpa perkembangbiakan, maka makhluk hidup akan punah. Misalkan pada suatu perkebunan terdapat populasi belalang yang terkena radiasi, sehingga belalang jantan menjadi mandul dan tidak dapat melakukan perkawinan dengan belalang betina.

Ketidakmampuan belalang untuk berkembang biak akan menyebabkan belalang di perkebunan tersebut punah. Jadi, belalang tersebut tidak dapat menjaga kelestarian jenisnya karena tidak mampu berkembang biak.

Makhluk hidup ada yang mempunyai daya berkembang biak tinggi dan rendah. Makhluk hidup yang mempunyai daya berkembang biak tinggi akan mudah menjaga kelestarian hidupnya. Misalnya tikus, kucing, ilalang, dan enceng gondok.

Makhluk hidup yang mempunyai daya berkembang biak rendah sangat sulit menjaga kelangsungan dan kelestarian jenisnya. Misalnya gajah, hanya beranak sekali dalam dua tahun dan setiap kali beranak hanya seekor. Demikian pula badak, komodo, kancil, burung merak, jerapah, harimau, dan ikan paus biru yang hanya menghasilkan dua anak dalam waktu 10 tahun. Hewan yang memiliki daya berkembang biak rendah merupakan hewan-hewan yang terancam kelestariannya.

Selain hewan, tumbuhan juga dilindungi oleh negara karena kelangkaan dan daya berkembang biaknya rendah. Bunga bangkai (Refflesia Arnoldi), anggrek bulan Ambon, kemang, kepuh, kayu ulin Kalimantan, kemenyan, dan gaharu


E.        Cara Perkembangbiakan Makhluk Hidup

Makhluk hidup dapat berkembang biak dengan dua cara, yaitu vegetatif dan generatif.

1.       Perkembangbiakan vegetatif

Perkembangbiakan secara vegetatif adalah perkembangbiakan yang tidak melibatkan sel kelamin atau tidak terjadi perkawinan. Perkembangbiakan ini disebut perkembangbiakan aseksual. Ada dua macam perkembangbiakan vegetatif, yaitu vegetatif alami dan vegetatif buatan.

a.       Vegetatif alami

Perkembangbiakan vegetatif alami terjadi apabila berlangsung sewajarnya tanpa campur tangan manusia. Alat reproduksi vegetatif alami adalah sebagai berikut.

1)      Tunas, adalah tumbuhan muda yang baru tumbuh di ujung batang atau ketiak daun. Ada dua macam tunas, yaitu tunas adventif dan tunas biasa. Tunas adventif adalah tunas yang keluar selain dari ujung batang dan ketiak daun. Contohnya tunas pisang, cocor bebek, dan bambu. Sedangkan tunas biasa adalah tunas yang tumbuh pada ketiak daun dan ujung batang.

2)      Umbi, adalah tempat untuk menyimpan makanan. Selain itu, umbi juga dapat digunakan sebagai alat perkembangbiakan. Pernahkah kamu melihat kebun ketela rambat, kentang, dan bawang? Ketela rambat, kentang, dan bawang mempunyai umbi. Umbi pada tumbuhan ini digunakan untuk alat perkembangbiakan dan tempat cadangan makanan.

3)      Rhizoma, adalah batang yang menjalar di bawah permukaan tanah. Cotohnya laos, kencur, dan jahe.

4)      Stolon, adalah batang yang menjalar di atas permukaan tanah. Contohnya pegagan, arbei, dan rumput teki.

b.       Vegetatif buatan

Perkembangbiakan dengan cara vegetatif buatan sering dilaksanakan untuk pembudidayaan tanaman. Misalnya mencangkok, merunduk, dan menyambung.

2.       Perkembangbiakan secara generatif

Perkembangbiakan generatif disebut juga dengan perkembangbiakan seksual, karena melibatkan sel-sel kelamin. Perkembangbiakan tersebut dimulai dengan peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina yang kemudian menghasilkan zigot. Zigot berkembang menjadi individu baru. Perkembangbiakan pada tumbuhan didahului dengan peristiwa penyerbukan, kemudian diiringi peristiwa pembuahan.

Penyerbukan adalah peristiwa sampainya serbuk sari ke kepala putik. Sampainya serbuk sari ketujuannya dibantu oleh angin, burung, serangga, kelelawar, air, dan manusia. Sedangkan pembuahan adalah peleburan antara sel sperma dan sel telur yang akan menghasilkan zigot dan berkembang menjadi individu baru yang memiliki sifat bervariasi di antara kedua induknya.


Coba kamu perhatikan tabel berikut.

Perkembangbiakan vegetatif dan generatif juga terjadi di hewan. Hewan-hewan tingkat rendah dapat berkembang biak secara vegetatif dengan cara membelah diri, yaitu pemisahan induk menjadi dua individu baru atau lebih yang ukurannya hampir sama. Amoeba berkembang biak dengan cara membelah diri.

Pada vertebrata juga terjadi perkembangbiakan untuk melestarikan jenisnya. Vertebrata berkembang biak secara generatif. Perkembangbiakan generatif pada vertebrata terjadi secara periodik dan mempunyai siklus yang jelas. Hal ini sangat memungkinkan hewan untuk menghemat energi dan menghasilkan keturunan untuk kelangsungan hidup keturunannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengumpulan Tugas Fisika SMART