Kamis, 15 Juli 2021

Ringkasan Materi Pewarisan Sifat, Pelajaran IPA Kelas 9 SMP

Pewarisan sifat atau hereditas adalah perpindahan sifat dari satu generasi ke generasi selanjutnya.

Ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat induk kepada keturunnnya disebut genetika.

A.             Kromosom dan Gen

Sel merupakan kesatuan hereditas suatu organisme. Kromosom ada di dalam inti sel (nukleus). Kromosom mengandung gen-gen pembawa sifat yang akan diwariskan kepada keturunannya.

sel tubuh termasuk diploid, sedangkan sel kelamin merupakan sel haploid. Kromosom tiap sel diploid memiliki homolognya(pasangannya), sedangkan kromosom sel haploid tidak berpasangan dengan homolognya.

Spermatozoid maupun ovum mempunyai kromosom haploid yang mengandung informasi genetik dari ayah dan ibu. Apabila terjadi peristiwa pembuahan maka informasi genetik keduanya akan bertemu dan saling berpasangan sehingga terbentuk zigot yang mempunyai pasangan informasi genetik dari ayah dan ibu.

B.              Pewarisan sifat menurut Mendel

Tokoh yang berjasa dalam mempelajari penurunan sifat atau pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya dengan mengadakan percobaan perkawinan silang adalah Gregor Johann Mendel. Beliau dinobatkan sebagai Bapak Genetika.

Mendel mempelajari pewarisan sifat dengan menggunakan tanaman ercis/kacang kapri. Mendel memilih tanaman ercis/kacang kapri dengan alasan sebagai berikut.

1.       Siklus hidup tanaman ercis/kacang kapri pendek, mudah tumbuh, dan mudah disilangkan.

2.       Memiliki bungan sempurna, artinya pada bunganya terdapat alat kelamin jantan 9benang sari) dan alat kelamin betina (putik)

Percobaan Mendel dilanjutkan dengan melakukan penyerbukan silang antara serbuk sari dari bunga berwarna merah yang diletakkan pada kepala putik bunga berwarna putih, yang keduanya galur murni. Ternyata muncul tanaman ercis dengan bunga berwarna merah semuanya. Hal tersebut dikatakan bahwa sifat merah ‘menutupi” atau “menang” terhadap sifat putih. Sifat bunga berwarna merah disebut sifat dominan, sebaliknya sifat putih yang “tertutup” atau “kalah” dikatakan resesif.

| Uji Kompetensi: Latihan Soal Pewarisan Sifat, Pelajaran IPA Kelas 9 SMP

Berdasarkan persilangan sesama tanaman ercis F1 dan generasi hasil keturunan keduanya (F2), rasio fenotip yang muncul pada F2 adalah bunga merah : bunga putih = 3 : 1, sedangkan rasio genotifnya adalah MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1.

C.              Monohibridasi

Persilangan yang hanya melibatkan satu sifat beda disevut monohibridasi.

Beberapa hal yang dapat dsimpulkan dari persilangan monohibrid yang dilakukan Mendel adalah sebagai berikut :

1.       Jika kedua alel berbeda maka alel dominan (Tinggi = TT) akan diekspresikan sepenuhnya, sedangkan alel resesif (pendek = tt) tidak nampak. F1 memiliki fenotip seperti induknya yang dominan.

2.       Kedua alel untuk setiap karakter berpisah selama pembentukan gamet. Artinya, pada waktu individu membentuk gamet terjadilah pemisahan (segregasi) gen, sehingga gamet hanya memiliki salah satu gen alel. Hal ini dikenal dengan nama hukum segregasi Mendel/ Hukum I Mendel

3.       Jika diadakan persilangan sesama F1 menghasilkan keturunan F2 yang memperlihatkan perbandingan 75% sifat dominan yang muncul dan 25% sifat resesif. Hal ini nampak pada perbandingan fenotip = 75% batang tinggi : 25% batang kerdil, sedangkan perbandingan genotip = TT : Tt : tt = 1 : 2 : 1.   


D.             Dihibridasi

Pada persilangan dihibrid atau dihiridasi melibatkan individu dengan dua sifat beda. Pada percobaan persilangan dihibrid, Mendel antara lain menyilangkan galur murni tanaman ercis berbiji bulat yang berwarna kuning dengan galur murni tanaman ercis berbiji keriput berwarna hijau. Dari persilangan monohibrid, Mendel mengetahui bahwa karakter bentuk biji alel biji bulat (B) adalah dominan dan alel biji keriput (b) resesif. Untuk karakter warna biji, alel warna biji kuning (K) dominan dan alel warna biji hijau (k) resesif.



Ratio fenotip Pisum sativum yang muncul = biji bulat kuning : biji bulat hijau : biji kisut kuning : biji kisut hijau = 9 : 3 : 3 : 1

  

E.              Penurunan sifat manusia

Berdasarkan bentuk, jumlah, dan sifatnya, kromosom dibedakan menjadi dau macam, yaitu :

1.       Autosom (A), merupakan kromosom tubuh yang tidak menentukan jenis kelamin, sehingga bentuk, jumlah, dan sifatnya sama antara laki-laki dengan perempuan.

2.       Gonosom, merupakan kromosom sex yang menentukan jenis kelamin. Kromosom ini terdiri atas jenis X dan jenis Y, sehingga dapat membentuk kombinasi XX jika perempuan dan XY jika laki-laki.

Inti sel tubuh manusia mengandung 46 kromosom, terdiri dari 44 atau 22 pasang autosom dan 2 atau 1 pasang gonosom.

Perkawinan antara dua individu yang berkerabat dekat, sangat berpeluang mendapatkan keturunan yang memiliki genotip resesif merugikan seperti resiko penyakit turunan, seperti hemofili, buta warna maupun genotip yang dominan diantaranya thalasemia, yaitu penyakit keturunan darah yang menyebabkan eritrosit pecah (hemolisis).  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengumpulan Tugas Fisika SMART