Rabu, 07 Juli 2021

7 TIPS Sederhana Cara Mengendalikan Kelas Yang Ribut

Ditulis Oleh:  Agus Nurihsan

Bapak ibu guru yang berbahagia,  ada saatnya siswa-siswi kita yang sedang belajar bersama guru di kelas, membuat berisik atau ribut saat belajar. Hal ini membuat konsentrasi guru dan siswa-siswi yang lain  menjadi terganggu. Mungkin bapak Ibu guru sudah melakukan peringatan atau teguran kepada mereka beberapa kali agar mereka tidak membuat ribut namun hal itu berulang dan berulang kembali, sehingga bapak ibu merasa capek untuk mengingatkan mereka dan akhirnya bapak ibu menjadi kesal dan marah. Kalau sudah demikian Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sudah tidak kondusif lagi

Apa yang membuat para siswa di kelas sering ribut atau berisik?

Sebenarnya, para siswa sering ribut atau berisik saat KBM karena dinamika pembelajarannya demiikian, itu tak mengapa. Itu berarti suasana ribut yang memang sudah terencanakan. Namun jika ribut atau berisiknya saat mereka belajar kerena mereka ngobrol diantara mereka, bercanda dan aktivitas lainnya yang tidak jelas,  ini yang tidak dikehendaki oleh bapak ibu guru. 

                                                                 

Hal yang membuat para siswa ribut saat KBM bisa terjadi karena beberapa faktor, diantaranya karena  faktor gurunya, peserta didiknya dan lingkungan tempat belajarnya. Namun yang paling besar pengaruhnya terutama dari faktor gurunya. Untuk itu guru perlu terus memperbaiki teknik mengajar, metoda pengajaran, manajemen kelas dan ilmu keguruan lainnya.  Efek dari para siswa melakukan keributan adalah konsentrasi belajar menjadi tidak fokus, bapak ibu guru menjadi marah, targetan belajar pada saat itu menjadi tak tercapai, anak-anak lain menjadi tertekan, bapak ibu guru bahkan bisa jadi tidak melanjutkan pembelajarannya. Suasana KBM menjadi kacau. 

  | Baca Juga : Cara Menemukan Cara Yang Benar

Naah..Jika demikian, apa yang harus dilakukan oleh para guru jika saat KBM para siswa membuat keributan?... Berikut, 7 tips sederhana yang bisa bapak ibu guru lakukan di kelas agar kelas tidak dalam keadaan ribut.

1.  Buat kesepakatan belajar atau kontrak belajar. Pada saat pertama kali bapak ibu guru memulai pembelajaran lakukan kesepakatan belajar dengan para siswa. Kesepakatan belajar atau kontrak belajar ini  adalah bentuk mitigasi dan  sangat efektif untuk mengantisipasi agar kelas pada saat belajar tidak ribut. Caranya, luangkan sekitar beberapa menit sebelum belajar (baiknya dari awal belajar tahun ajaran baru) guru dan siswa melakukan kesepakatan belajar. Beberapa contoh kesepakatan belajar  yang dilakukan antara guru dan siswa diantaranya:

-        Saat guru berada di kelas,  apa pun bentuk sistim kelas yang diterapkan, baik itu home base class atau pun moving class, para siswa sudah harus dalam keadaan siap belajar, semua berada di kelas. Jika tidak, harus ada konsekuensinya, misalnya yang datang terlambat harus mengucapkan permohonan maaf di depan kelas dengan posisi kedua telapak tangannya menempel di dadanya atau cara lainnya.

-      Tidak mengobrol dengan temannya saat belajar sedang berlangsung, konsekuensinya misalnya yang ketahuan mengobrol harus siap maju ke depan menyampaikan permohonan maaf dan tidak akan mengobrol lagi saat belajar. 

Kesepakatan belajar ada baiknya diajukan datang dari siswa bukan dari guru. Caranya, dengan  guru memancing pertanyaan kepada siswa. Siapa diantara kalian yang ingin mengusulkan kesepakatan belajar? Hal ini agar akan membuat siswa komit terhadap apa yang disepakatinya.

2.   Persiapkan segala sesuatunya sebelum belajar. Para siswa yang melakukan keributan mungkin dikarenakan guru tidak melakukan persiapan secara matang sehingga tidak terantisipasi hal – hal yang mungkin terjadi di kelas. Jika guru menyiapkan dengan baik, Insya Allah tidak akan terjadi siswa ribut saat belajar. Jadi sebelum belajar guru harus menyiapkan: Rencana Persiapan Pengajaran(RPP), media belajar, teknik mengajar, metoda mengajar, pre test, post test dan lainnya.

        3.   Melakukan games di sela-sela belajar.  Sediakan waktu untuk bermain games, games bisa dilaksanakan maksimal selama 10 menit. Untuk relaksasi agar mengurangi kejenuhan saat belajar. Games bisa dilakukan untuk materi-materi tertentu yang membutuhkan penyegaran dalam penyampaiannya. Games tidak direkomendasikan setiap pertemuan untuk mengadakan games. Kecuali games yang ada hubungannya dengan pelajaran.

        4.   Gunakan kata kunci untuk refresh suasana. Misalnya dengan guru mengatakan kata "semut"  para siswa menjawabnya dengan kata "besaar", guru mengatakan kereta siswa dengan menjawab "pendeek",  atau guru mengatakan haai dijawab  oleh siswa dengan kata "hallo", guru  mengatakan kata "merah" siswa menjawab dengan bertepuk tangan sekali, dan sebagainya. Ini efektif mengembalikan dengan cepat suasana yang sebelumnya  ribut menjadi kondusif kembali. Namun tentu saja sedari awal sudah harus disampaikan perihal ini.  

       5.   Buat yel-yel kelas. Yel-yel kelas bisa di recall saat keadaan ruangan tidak kondusif atau dalam keadaan ribut, untuk mengembalikan kondisi belajar siap kembali. Yel-yel bias dibuat sebelumnya yang dibuat oleh kelompok-kelompok siswa atau langsung dibuat oleh guru. Misalnya saat suasana berisik guru berteriak " Siswa SMART" para siswa diharuskan menjawah " yea yea yea ugh! ini pun sangat efektif untuk meningkatkan konsusifitas belajar dengan cepat.

       6.   Buat afirmasi untuk para siswa. Afirmasi adalah pernyataan positif buat ke dalam pribadi kita. Siswa bisa diajarkan untuk menanamkan sugesti positif kepada dirinya. Guru bisa meminta 1 persatu siswa untuk menyampaikan afirmasi positifnya, di awal pelajaran Misalnya  “ Saya adalah siswa yang senang belajar , Saya adalah siswa senang jika belajar dalam keadaan  nyaman, Saya siap bekerja sama dengan teman,” dan kata afirmasi positif lainnya.  Setelah siswa menyampaikan afirmasi positifnya, guru bisa menguatkan pernyataan mereka dengan tambahan kata-kata motivasi lainnya.

       7.  Buat display aturan di kelas. Display dibuat dengan tujuan untuk dibaca kemudian diinternalisasi dan diimplementasikan oleh seluruh siswa. Aturan bisa dibuat bersama antara guru dan siswa untuk menumbuhkan rasa memiliki diantara para siswa. Aturan kemudian dibuat dalam bentuk display dan  ditandatangani oleh seluruh siswa sebagai bentuk komunike bersama. Jika suatu saat tertentu para siswa ribut saat KBM guru tinggal mengingatkan siswa akan dispay yang sudah ditandatanganinya.

Demikian 7 tips sederhana cara mengendalikan kelas agar tidak ada ribut saat KBM berlangsung. Bapak ibu guru dapat merasakan sendiri bagaimana bila sukses mengajar siswa-siswi bapak ibu guru semua. Ada kebahagian tersendiri bukan ?... saat dimana para siswa bisa mengikuti semua tahapan pembelajaran dengan baik. Dan sebaliknya bapak ibu guru dapat merasakan bagaimana tekanan atau ketidaknyamanan yang dirasakan jika bapak ibu guru tidak bisa mengendalikan para siswa yang ribut terus saat KBM.

Sebagai bentuk evaluasi atas efektivitas 7 tips sederhana ini, alangkah baiknya jika bapak ibu guru  secara periodik melakukan pengukuran  dengan memasukan  7 tips ini sebagai indikator kepuasan pembelajaran dalam CSI Pembelajaran. Apakah CSI pembelajaran itu? CSI pembelajaran adalah guru melakukan pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction Index/CSI) yang mana pelanggannya adalah para siswa terkait pembelajaran yang selama ini guru berikan. Bapak Ibu guru bisa menyiapkan instrument CSI pembelajaran sendiri dalam bentuk kuisisoner dengan melist indikator-indikator capaian tingkat kepuasan pembelajaran seperti apa yang diharapkan. Yang berikutnya disebar kepada siswa untuk diisi secara valid. Kemudian hasil kuisioner direkap dan dihitung hasilnya. Dari hasil ini  bapak ibu guru bisa mendapatkan umpan balik (feedback) dari pengukuran cara ini berupa berapa nilai CSI yang diperoleh bapak ibu guru dari pelayanan pembelajaran yang sudah berikan kepada para siswa. Apakah hasil nilainyanya rendah atau tinggi?, Jika CSI pembelajaran  nilainya tinggi berarti selama ini para siswa sangat puas dengan pelayanan pembelajaran yang  guru berikan atau sebaliknya. Dengan demikian akan ada evaluasi dan perbaikan kualitas KBM yang terus berkelanjutan.    

Jika bapak ibu punya pengalaman tips lainnya untuk mengkondisikan siswa – siswinya agar tidak ribut di kelas silakan diisi dalam kolom komentar. Semoga Bermanfaat. Terima Kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengumpulan Tugas Fisika SMART