Selasa, 08 Juni 2021

Top! Sekolah Islam, Sekolah Terbaik Di Indonesia, SMART Masuk Jajaran Sekolah TOP

Oleh: Agus Nurihsan        

       Pada tanggal 28 November 2020, LTMPT (Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi) sebagai satu-satunya lembaga yang dipercaya pemerintah dalam penyelenggaraan Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri(SMPTN) merilis hasil  Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) tahun 2020.  UTBK adalah  sistim seleksi nasional dan pola seleksi melalui ujian tertulis sebagai bentuk penjaringan mahasiswa baru lewat jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Perlu diketahui bahwa mulai tahun 2013 sampai 2020 terdapat tiga jalur SMPTN. Pertama lewat Saringan Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yakni jalur penelusuran kemampuan akademik dan prestasi lewat penilaian raport, kedua adalah jalur ujian tertulis UTBK (SBMPTN) dan ketiga adalah jalur mandiri. 

       Dari hasil UTBK 2020 diperoleh data peserta tes yang ikut sebanyak 662.404  siswa dan diikuti oleh 21.302  sekolah tingkat SMA/MA/SMK yang sederajat serta lulusan Paket C tahun 2018, 2019 dan 2020. Dari hasil penyelenggaraan tes yang dilaksanakan pertengahan bulan Juli 2020 dan diumumkan di tanggal 14  Agustus 2020 ini diperoleh nilai rata – rata tertinggi nilai Tes Potensi Sekolastik (TPS) adalah 681,885 dan nilai rata-rata terendahnya 353,725. Pelaksanaan tes SBMPTN untuk tahun ini tidak seperti pada pelaksanaan tahun 2019, yang melaksanakan tes untuk menguji calon mahasiswa dengan dua tes, yakni Tes Potensi Skolastik (TPS) & Tes Potensi Akademik (TPA) untuk masing-masing kelompok Sains dan Teknologi (SAINTEK) dan kelompok Sosial dan Humaniora ( SOSHUM). Pada tahun ini, karena pandemik covid-19, test yang dilaksanakan hanya dalam bentuk TPS yaitu menguji  kemampuan kuantitatif, kemampuan memahami bacaan dan menulis, kemampuan penalaran umum dan pengetahuan pemahaman umum.


| Baca Juga :   Meskipun Pandemik SMART Tetap Mendulang Prestasi


       Dari hasil rilis yang dikeluarkan oleh LTMPT ini, diperoleh hasil TOP 1000 sekolah SMA/MA dan sederajat terbaik dari seluruh indonesia berdasarkan hasil dari nilai TPS dengan mengurutkan rerata nilai TPS sekolah dihitung berdasarkan rerata nilai TPS dari peserta di sekolah tersebut dengan minimal jumlah peserta 20 siswa.

        Sekolah terbaik se-indonesia TOP 1000 sekolah sekaligus sebagai yang terbaik se-provinsi DKI Jakarta (1,1) diperoleh  oleh SMAN Unggulan Muhammad Husni Thamrin (MHT) dengan menghasilkan nilai rata-rata siswa 681,885. Sekolah yang terletak di Jakarta Timur ini adalah  sekolah negeri berasrama dan satu-satunya di Jakarta yang tidak mencantumkan nomor urut sekolahnya seperti sekolah negeri pada umumnya namun menamakan sekolah dengan mengambil nama pahlawan Mohammad Husni Thamrin. Rangking  kedua TOP 1000 sekolah sekaligus sebagai sekolah terbaik se-provinsi Banten (2,1) adalah sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendikia(INCEN) Serpong, dengan rata-rata nilai 599,654. Posisi ketiga ditempati oleh SMA Unggul DEL Sumatera Utara(3,1). Berikut adalah 30 besar nasional dari TOP 1000 sekolah yang tersebar di seluruh Indonesia yang  dikutip dari  https://top-1000-sekolah.ltmpt.ac.id/ :


Sekolah-sekolah Kristen Mendominasi Sebagai Sekolah Terbaik

      Dari hasil pemetaan yang dilakukan, pada 10 sampai 30  besar TOP 1000 sekolah, didapati bahwa sekolah-sekolah binaan kristen sangat mendominasi. Dari 10  besar TOP  1000  sekolah, lima puluh persennya atau  5 dari 10 sekolah TOP 1000 sekolah adalah sekolah kristen. Dominasi sekolah-sekolah kristen terus membesar pada angka 30 besar TOP 1000 sekolah. Dari 30 besar sekolah TOP 1000 sekolah, sembilan belasnya adalah sekolah kristen atau membesar dominasinya menjadi 63,33 %,  kemudian relatif menurun saat mendekati angka 40 besar, 50 besar sampai 100 besar. Namun penurunan dominasi ini masih tetap tinggi karena di atas angka 40%. Luar biasa!.

        Dari hasil analisis, pengurangan dominasi sekolah kristen ketika terus mendekati 100 besar  pada TOP 1000 sekolah ini dikarenakan banyaknya sekolah kristen yang mengikuti UTBK sudah lebih dahulu mengisi posisi-posisi  papan atas TOP 1000 sekolah, selain itu  sebaran sekolah-sekolah kristen di Indonesia jumlahnya tidak sebanyak sekolah-sekolah di bawah naungan pemerintah dan swasta yang bercorak nasional dan islam. 

        Dari data yang diambil dari  Badan Pusat Statistik(BPS) yang bersumber dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada Tahun Pelajaran 2019/2020 semester ganjil untuk jenjang pendidikan tingkat menengah jumlah SMA dan SMK baik negeri maupun swasta berjumlah 28.245 sekolah, (SMA:  13944, SMK: 14301) sedangkan jumlah Madrasah Aliyah berjumlah 8977(sumber: Kementerian Agama, EMIS, data TP 2019/2020 semester ganjil). Jika kita hanya menghitung tingkat pendidikan menengah SMA, dari data  BPS di atas artinya 39 % dari sekolah negeri dan swasta untuk jenjang pendidikan SMA adalah sekolah islam. Data Ini mengabaikan kategori sekolah islam yang dikenal umum di masyarakat yang diidentikan sebagai sekolah tertentu bercorak sekolah islam semisal SMA SMART, DWI WARNA , AlKahfi dan sejenisnya yang jumlahnya sangat banyak dan pertumbuhannya terus menjamur. Bila ini sekolah yang bercorak islam seperti ini dihitung maka tentu saja akan menambah presentasi jumlah sebaran sekolah islam.

       Untuk data sebaran sekolah bercorak agama seperti sekolah kristen dan islam ini secara nasional sulit didapatkan. Sayang sekali memang, belum ada data statistik secara pasti jumlahnya. Seperti sekolah-sekolah yang dikenal masyarakat umum dan masuk dalam kriteria sebagai sekolah kristen data BPS tidak mengkategorikannya demikian. Misalnya  SMA BINA BHAKTI 1 Bandung yang jelas-jelas sebagai sekolah kristen sulit disebut sebagai sekolah kristen padahal sekolah semacam itu   dalam tema ini  memiliki kriteria sebagai sekolah kristen. Atau sekolah SMA Unggul DEL di Sumatera Utara, sekolah DIAN HARAPAN jakarta barat dan sekolah kristen sejenisnya.

       Dari hasil penelusuran penulis menduga Badan Pusat Statistik  melakukan pendataan kategori sekolah hanya didasarkan pada sekolah - sekolah negeri dan swasta dari kurikulum yang diterapkannya yaitu kurikulum Diknas atau Depag, bukan pada karakteristik nama sekolah dan muatan keagamaan yang diajarkan sekolah. Jika kurikulum yang diajarkannya Kurikulum Diknas maka dikategorikan sebagai sekolah nasional baik negeri atau swasta. Sedangkan bagi sekolah yang menerapkan Kurikulum Depag maka dikategorikan sebagai sekolah islam atau Madrasah Aliyah baik negeri maupun swasta.  Bagi sekolah  yang mengajarkan muatan agama insert dalam kurikulum nasional, BPS tidak mengkategorikan sebagai sekolah agama tertentu, islam atau non islam. Misalnya,  SMA Ummul Qurro atau SMART EI meskipun secara narasi adalah sekolah islam  namun karena materi yang diajarkannya hanya berupa tambahan muatan agama dan bukan Kurikulum Depag maka ini dikategorikan sekolah nasional, begitu juga SMA DWI WARNA meskipun menamakan sebagai Sekolah Islam tapi karena tidak mengidentikan sebagai sekolah islam dan tidak mengggunakan kurikuum Depag maka dikategorikan sekolah nasional pula.

        Keberadaan sekolah kristen  diantara sedemikian banyak sekolah nasional dan sekolah islam, fakta membuktikan meskipun jumlahnya sedikit namun mereka secara kualitas dalam pengelolaan core bisnis pendidikan formal tingkat menengah sangat diperhitungkan. Sebut saja sekolah SMA Unggul DEL di Sumatera Utara, sekolah milik Luhut Binsar Panjaitan ini berhasil menduduki peringkat ketiga TOP 1000 sekolah disusul oleh sekolah kristen BPK Penabur Jakarta, BPK Penabur Bandung, DIAN HARAPAN Jakarta, Sekolah Katolik ST. LAOUIS 1 Surabaya, PETRA 2 Surabaya, KANISIUS Jakarta, SANTA LAURENSIA Tangsel, BINA BHAKTI 1 Bandung dan seterusnya mewarnai 30 besar TOP 1000 sekolah (lihat list 30 besar TOP 1000 sekolah).

        Terbalik dengan sekolah-sekolah kristen, sekolah-sekolah nasional dan  islam kalah jauh dalam dominasinya  dalam TOP 1000  sekolah. Meskipun rangking satu dan dua TOP 1000 sekolah diisi oleh sekolah nasional (SMAN) dan sekolah islam (Madrasah Aliyah Negeri) namun dalam sebaran kualitas pengelolaan prestasi akademik sekolah, sekolah – sekolah rasional dan islam kalah jauh bersaing dari sekolah-sekolah kristen.  Dari hasil pemetaan penulis di UTBK 2020, keberadaan sekolah islam diantara sekolah-sekolah nasional dan sekolah kristen, dominasi sekolah islam  hanya  mengisi sepuluh persennya saja atau hanya satu sekolah islam yang muncul dari 10  besar sekolah TOP 1000 sekolah, yang kemudian sisanya sekolah kristen 50 % dan sekolah nasional 40%.  Sekolah islam tersebut adalah  Sekolah MAN INCEN Serpong ,  sekolah binaan Kementerian Agama Republik Indonesia yang memiliki 25 cabang binaan sekolah INCEN di seluruh indonesia. Sekolah islam baru muncul kembali mengisi  sekolah TOP 1000 sekolah pada urutan angka ke-36  yaitu  sekolah MAN INCEN Gorontalo.      Dengan demikian  pada 30 besar sekolah TOP 1000 sekolah se-indonesia, sekolah islam hanya ada satu  atau sekitar 3,33 persennya saja. Coba bandingkan dengan sekolah kristen yang mendominasi 63,33% dari 30 besar TOP 1000 sekolah se-indonesia..  Bahkan keberadaan sekolah islam semakin mendekati 100 besar TOP 1000 sekolah, dominasinya tidak beranjak untuk melebihi dari 7%nya. Ini sungguh  ironis sekali!

        Pemeringkatan berdasarakan hasil Test TPS jalur SBMPTN ini bisa dikatakan mencerminkan sejauh mana kualitas pengelolaan pendidikan khususnya bidang akademik sekolah-sekolah berdasarkan karakteristik agama di indonesia di tahun 2020.  Pengelolaan internal proses dalam pendidikan atau pembelajaran untuk sekolah kristen masih yang terbaik. Khususnya dalam hal  indikator kemampuan kuantitatif, kemampuan memahami bacaan dan menulis, kemampuan penalaran umum, pengetahuan dan pemahaman umum, yang merupakan indikator dari hasil test PTS.  Sekolah kristen mau tidak mau harus diakui memiliki rata-rata pengelolaan pendidikan bidang akademik lebih baik dibanding sekolah agama lain di indonesia.

 

Posisi SMA SMART Ekselensia Indonesia

        SMA SMART Ekselensia Indonesia sebagai sekolah yang menamakan dirinya sekolah akselerasi dan berasrama (boarding school)  dalam UTBK tahun 2020, di antara sekolah negeri dan swasta seluruh indonesia yang berjumlah 21.302 sekolah yang mengikuti UTBK, SMART EI menempati posisi yang cukup jauh dan belum masuk  ke angka 100 besar nasional hanya berada di posisi 500 besar TOP 1000 sekolah. Yaitu menempati posisi  ke-449 untuk tingkat nasional, urutan ke-85 di tingkat provinsi jawa barat, menempati posisi yang ke-19  di tingkat kabupaten-kota bogor dan menempati urutan ke-8 di kabupaten bogor (449,85,19,8).

        Dari hasil SNB terakhir untuk TP 2020/2021, jumlah pendaftar ke SMART EI adalah 597 siswa dari seleksi yang melibatkan 22 provinsi di Indonesia(sumber laporan SNB). Dengan sebaran daerah seperti itu, ini hasil yang terbilang kecil,  dibandingkan misalnya dengan jumlah pendaftar ke SMAN Unggulan MHT yang ada di Jakarta yang dalam PPDB 2017/2018 meski berbayar dan syarat nilai minimal akademiknya  80 untuk  mata pelajaran matematika, Bahasa Inggris, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) namun jumlah pendaftar mencapai  2000an (sumber : https://wartakota.tribunnews.com/2017/10/05/).  Meski karakteristik kedua sekolah ini tentu berbeda namun dari input siswa yang sama-sama menyasar siswa-siswa cerdas bisa dikatakan sekolah SMART EI belum menjadi sekolah pilihan  meski siswa-siswa cerdas dari kalangan masyarakat kurang mampu yang tentu lebih banyak jumlahnya dibandingkan orang cerdas nan kaya.  Siswa-siswa cerdas daerah nampaknya 5 sampai 6 tahun terakhir lebih memilih sekolah negeri yang secara kualitas bagus atau dikenal sebagai sekolah negeri pavorit  dibanding memilih sekolah gratis namun jauh dari tempat tinggalnya. Dengan pilihan pengeluaran biaya yang tidak jauh berbeda dengan sekolah gratis swasta mereka lebih memilih ke sekolah pavorit negeri terdekat yang memiliki kualitas relatif bagus. 

          Dalam posisinya di sekitar kabupaten-kota bogor dan sekitarnya, posisi SMA SMART Ekselensia Indoneisa di  bawah sekolah nasional SMAN 1 bogor yang menempati  posisi 39 secara nasional dan ke lima di provinsi jawa barat (39,5,1),  juga di bawah sekolah SMA Penabur Kota Wisata (83,13,2) SMA Regina Pacis (90,14,3), , SMA IT Ummul Qurro (267,46,9), SMA IT Alkahfi (289,46,10), SMA Madania (296,49,11) , dan di bawah SMA Attaufik Kota Bogor(442,81,18). Namun demikian SMA SMART Ekselensia Indonesia  masih lebih baik dari tetangga terdekatnya SMA Global Mandiri(469,88,20), SMA IT Nurul Fikri Boarding (479,82,22), Darul Quran(505,97,23)  dan sekolah Dwi Warna(661,127,28).         

       Tidak jauh berbeda dari pemetaan secara nasional, sekolah-sekolah kristen meskipun terbilang sedikit, jumlahnya di bawah 10 % diabandingkan jumlah sekolah nasiional & islam di kabupaten-kota bogor namun masih mendominasi. Dari lima besar TOP 1000 sekolah di wilayah kabupaten-kota bogor terdapat tiga sekolah kristen atau menguasai 60% dari TOP sekolah di bogor. Padahal  dari data pusat statistik menunjukkan TP 2019/2020 semester ganjil, di wilayah kabupaten-kota bogor  terdapat sekolah SMA 245 sekolah (Negeri: 55, swasta: 190) , dengan jumlah sekolah islam, Madrasah Aliyah berjumlah 128 sekolah (negeri  7 : swasta 121), belum lagi memasukan sekolah-sekolah islam yang sudah dinarasikan pada ulasan di atas. Bagi pembaca yang ingin mengetahui lebih detail urutan TOP-1000 besar sekolah SMA di wilayah Bogor dan sekitarnya untuk tahun 2020 ini, lebih jelasnya bisa lihat di web https://top-1000-sekolah.ltmpt.ac.id. 

        Untuk level tingkat provinsi  urutan empat besar semua diisi oleh sekolah kristen yakni sekolah terbaik pertama adalah  SMA Swasta BPK Penabur 1 Bandung, disusul Sekolah Swasta Bina Bhakti 1 Bandung, Sekolah Aloysius Bandung, berikutnya SMA BPK Penabur Holis sedangkan sekolah negeri yang mampu meladeninya di 5 besar hanya  SMA 1 kota bogor.


Keberadaan Sekolah Boarding 

     Fakta yang menarik untuk dicermati dari TOP 1000 sekolah se-indonesia adalah  peringkat tiga besar nasional merupakan sekolah berasrama (Boarding School), sebut saja SMA Negeri Unggulan MHT (1,1), MAN INCEN SERPONG(2,1) dan SMA Unggul Del Sumatra Utara(3,1), semuanya merupakan sekolah-sekolah yang menyediakan asrama buat para siswa-siswinya. Ada juga SMA  Negeri BANUA Kalimantan Selatan mirip dengan konsep SMAN MHT adalah sekolah berasrama berhasil menjadi yang terbaik se-provinsi Kalimantan Selatan dan menempati posisi ke 12 secara nasional(12,1).

        Sekolah- sekolah tersebut bisa berhasil meraih prestasi yang terbaik, ini sedikit menjadi kabar baik buat SMART Ekselensia yang termasuk klaster sekolah berasrama di dalamnya. Dengan mengoptimalisasi potensi keasramaan semoga SMART bisa seperti sekolah  berasrama yang menempati 3 besar TOP 1000 Sekolah. Atau bahkan mungkin potensi keasramaan ini sdh lebih dahulu menjadi faktor terpenting yang mempengaruhi sehingga SMART EI bisa berhasil berprestasi dengan masuk 500 besar sebagai sekolah TOP 1000 sekolah.

 

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengumpulan Tugas Fisika SMART